Senin, 17 November 2014

Cerita Pendek " Dejavu "

Belakangan ini rasanya gak asing. Jika dilihat ya selalu ada hal yang sama. Hal yang pernah aku alami sebelumnya. Semakin lama bukan nya semakin terbiasa. Aku semakin takut tetapi rasa takut ini terkalahkan juga oleh rasa penasaran. Yaa aku sangat penasaran. Apasih yang sedang aku alami. Aku jarang melamun, tetapi beberapa peristiwa tersebut pernah aku lihat sebelumnya. Aku mengingat lagi jauh kebelakang. Oh, mungkin peristiwa ini pernah menjadi mimpiku. Tunggu dulu, peristiwa ini sebelumnya lebih nyata dari mimpi. Nyata nya peristiwa ini sama dengan yang ku alami saat ini. Ahh pertanda apa ini.

Pagi itu aku terbangun dan sangat terkejut melihat jam.
" Astaga, aku bisa telat ngampus kalau bangun jam segini " ucapku saat tersadar sudah jam berapa sekarang. Aku langsung mandi dan pergi ke kampus tanpa sarapan pagi.

" Telat lagi ya ? Ngapain aja sih tiap malam, kok bisa selalu telat gini " suara rudi mengejutkan ku.

Aku melamun sepertinya. Tidak tidak. Suara rudi sudah kudengar tadi malam. Ia mengucapkan hal yang sama. Ditempat yang sama. Ku lihat jam tangan ku. Dan ternyata di jam yang sama. Dan habis ini pasti syifa datang menyapa ku.

Aku terdiam lagi tak ku hiraukan perkataan rudi barusan.

" Sel.. Selly... Dari mana aja sihh, untung aja tuh dosen datangnya telat juga. Jadi kamu engga dimarahi nya "
Ucap syifa sambil sedikit menertawaiku.

Betul saja fikirku tadi. Syifa juga mengucapkan hal yang sama. Ahh bisa gila lama-lama aku kalau terus seperti ini. Sepertinya aku butuh cara untuk mengendalikan fikiranku. Apasih yang sebetulnya terjadi.

Ku hidupkan lagu untuk menemani malamku. Ku tutup buku pelajaranku. Tadi rasanya sudah mengantuk sekali. Tetapi tak bisa juga mata ini terpejam. Kejadian-kejadian yang belakangan ini aku alami seperti pernah aku alami sebelumnya.

Aku browsing mengenai hal ini. Banyak yang muncul tentang 'Precognitive Dream' tetapi tidak sedikit pula yang menyebutkan hal ini dengan 'Deja vu'. Kata Dejavu tidak asing bagiku. Aku sudah sering mendengarkan nya. Deja vu terjadi ketika salah satu otak kita (otak kiri ataupun otak kanan) kurang cepat menerima rangsangan yang mengakibatkan otak yang satu nya lagi mengolah lebih cepat.

Di artikel lain juga ku baca bahwa, Deja vu juga adalah hal yang biasa dialami manusia. Oh bisa jadi aku mengalami Deja vu. Dan itu berarti masih batasan normal.

Aku mulai mengantuk. Aku memejamkan mata.

Ku lihat kertas berterbangan di kelas. Ternyata dosen kami sedang marah dan melemparkan semua hasil ulangan ke depan pintu kelas. Lalu ia pergi meninggalkan kami. Ku lihat seisi kelas, sebagian tidak perduli dan sebagian lagi seperti ketakutan karena hasil ulangan yang mengecewakan. Dosen ku semakin lama semakin terlihat pergi menjauhi kelas dengan langkah yang cepat. Mungkin dia memang marah dan kecewa pada kami semua. Rudi sebagai Komting kelas mengejar Dosen itu. Oh tidak, keadaan semakin runyam fikirku. Aku mengikuti Rudi mengejar Dosen ku tersebut. Dosen ku langsung ke parkiran dan memasuki mobilnya. Sambil mengegas dengan kuat Dosen tersebut ku lihat meninggal gerbang fakultas kami, dan Brraaaakkk. Mobil sang dosen menabrak pembatas jalan yang terletak ditengah jalan didepan fakultas kami.

Aku langsung terbangun...

" Kenapa muka kamu jadi pucat gitu sell. Gak bakal terjadi apa-apa kok. It's just a dream " kata syifa setelah mendangar cerita ku.

" Masuk kelas yuk, sebentar lagi dosen bakalan datang nih " ajak rudi yang datang menghampiri kami.

Ku seruput lemon tea ku dan langsung mengikuti rudi memasuki kelas. Aku semakin tidak tenang. Ku lihat jam dinding, 5 menit lagi dosen ku masuk. Aku gelisah, aku tak tau harus berbuat apa. Tetapi sepertinya aku harus menceritakan mimpi ku pada dosen ku agar ia lebih waspada, aku takut jika mimpi ku itu sama dengan mimpi-mimpi ku yang sebelumnya telah menjadi kenyataan.

Sang dosen yang di tunggu-tunggu pun datang, ia membawa tumpukan kertas hasil ulangan kami. Aku harus berani. Ketika ia sudah duduk dikursinya, aku mengumpulkan tenaga dan berusaha untuk tenang. Aku menghampiri dosen ku. Aku menceritakan mimpiku tadi malam.
Aku hanya mengingkan agar ia lebih waspada, tetapi mungkin aku mennyampaikan nya dengan salah. Dosenku malah langsung berdiri dan memarahiku.

" Bilang saja jika kamu tidak mau bapak masuk kekelas kalian lagi! Atau jangan-jangan kamu sengaja menakut-nakuti bapak! Haa katakan saja! Mungkin juga kamu sudah bosan dengan pelajaran bapak " semprot dosenku dengan amarah kepadaku.

Lantas dosen itu menyampakkan tumpukan kertas ulangan itu kedepan pintu kelas. Dan semua yang terjadi selanjutnya seperti yang ada di mimpiku. Dosenku yang pergi meninggalkan kelas, Rudi yang mengejar dosenku, aku yang ikut membuntuti rudi dari belakang hingga tabrakan yang menyebabkan dosen ku meninggal.

Aku sangat shok. Astaga aku tak menyangka hal tersebut akan benar-benar terjadi. Aku sempat tidak masuk kampus hingga beberapa hari. Tetapi setelah kejadian itu. Aku tak lagi mengalami mimpi yang menjadi kenyataan. Hidupku seperti lebih tenang. Aku tak lagi dihantui mimpi-mimpi yang aneh.

Hingga hari ini aku berada dikantin, tetapi tunggu... Yang kulihat dikantin pada hari ini sama dengan mimpiku ketika satu malam setelah kepergian dosen ku. Hampir 2 tahun yang lalu. Ahh aku menipis fikiran ku. Tidak, mungkin aku hanya kurang istirahat tadi malam. Ku lihat syifa dan rudi berjalan mendatangi. Ini percis seperti mimpi 2 tahun yang lalu. Dan ini sangat percis. Aku mulai takut dan langsung berteriak hingga orang-orang dikantin melihatku. Syifa lari kearahku dan mencoba menanyakan hal apa yang terjadi. Ia menyuruhku untuk duduk dan menenangkan diri sambil memberi minuman... Seketika aku lupa, ending seperti apa mimpi ku pada malam itu.

Aku bisa kembali tenang. Syifa membantuku untuk duduk dan memeberikan aku minum. Aku menenangkan diri. Hal yang sama seperti mimpiku itu. Tetapi kali ini dengan rentang waktu yang panjang. Sepertinya aku memang belum terlepas dari mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan ini...

Senin, 13 Oktober 2014

Sahabat - Cerita Pendek -

Dimulai ketika memasuki SMA. Kami berlima sekelas. Aku,lili,anin,farhan, dan tomi. Karena tempat duduk yang saling berdekatan, kami sering tukaran jawaban, sering disatukan dalam kelompok. Sehingga kami menjadi akrab dan 3 bulan kemudian kami bersahabat dekat. Kami selalu bersama-sama kecuali ke toilet.

" Pulang nanti, kita makan siang dulu yuk?" Ajak Tomi. Kami mengiyakan saja, sahabat ku yang satu ini memang hobi berburu kuliner, dari dia kami mengetahui tempat makan yang enak yang letaknya di dalam gang kecil.

Bel pulang sekolah berbunyi, kami menuju parkiran tempat mobilnya farhan diparkirkan. Sahabat ku yang berwajah kece ini, dia selalu menjadi supir kemana pun kami pergi, hobi nya jalan-jalan dan suka real adventure.

" Makan dimana kita ? " Suara lili memecahkan keheningan di mobil farhan.

" Di cafe u-turn aja deh li" tomi menjawab

" Gile, jauh banget mi, ntar telat kita pulang nya. Bisa bisa nyampe rumah sore nih! " Anin ambil menolak ajakan tomi

" Iyaa sih mi, yang ada kita pada dimarahi sama ortu. Yang deket-deket aja deh mi, aku menguatkan argumentasi anin.

" Ya sudah deh sil " kata tomi yang kelihatan nya sudah hambar

" Kita ke cafe deket taman kota aja ya " lanjut farhan sambil tetap focus kedepan melihat jalan yang sedikit padat.

" Aku pesen minum aja deh, I'm full nih " kata anin. Friendship ku yang berbody bohai ini emang lagi program diet. Jadi dia engga mau banyak-banyak memesan makanan. Anin ini motivator terbaikku. Disaat sahabat yang lain sudah kehabisan akal untuk menasehati ku, anin selalu punya cara untuk menangani aku. Orang yang super sabar ketika kami semua meminta pendapat kepada nya. Tetapi sayang, anin kadang tidak pede dengan berat badan nya. Padahal kalau tomi bilang Wajah anin itu mengalihkan badan nya.

Makanan dan minuman yang sudah dipesan pun datang. Tetapi makanan lili belum datang.

" Gatau apa ya, yang paling lapar itu kan aku, kenapa makanan aku paling lama datang " umpat lili kesal.

" Sudah deh, kamu makan aja dulu cemilan aku " sambut farhan sambil menyodorkan makanan.

" Kamu emang paling ngerti deh han " jawab lili sambil senyum senyum genit. Kalau yang satu ini emang mempunyai badan mungil dengan wajah yang imut-imut. Farhan paling seneng ngebecanda-in lili. Karena lili ini orang nya ge-er ran. Lili juga sangat egois, banyak yang bilang sifat egois nya karena dia anak tunggal. Jadi sangat dimanja dan selalu menang atas apapun yang dikatakan nya. Kami sahabat- sahabat super yang kata lili paling mengerti dia.

Kalau aku, orang yang paling humoris diantara mereka. Orang yang paling susah dinasehati, bukan karena keras kepala, terkadang ada beberapa nasehat yang tidak bisa masuk diakal ku ataupun tidak bisa aku lakukan. Yang selalu diandalkan mereka ketika ulangan. Bukan karena aku pintar, tetapi karena aku selalu menyiapkan kopekan.

Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Dan memasuki tahun-tahun berikutnya. Entah kenapa kami selalu berada di kelas yang sama. Mungkin karena nilai kami tidak beda jauh hehe.

Persahabatan kami makin erat ketika memasuki kelas 3. Tapi ada yang mengganjal. Lili seperti nya mulai malas bicara dengan farhan, bahkan ketika diajak makan atau pulang bareng-bareng saja lili sering menolak. Biasa nya jika ada sesuatu lili langsung cerita. Ini tidak ada. Maka aku dan anin pun punya usul untuk menanyakan nya langsung ke lili.

" Li, kamu kenapa kok sepertinya sekarang jarang berbicara dengan farhan " kami langsung to the point saja.

" Aku punya masalah dengan dia " jawab lili ketus

" Toh kalo ada masalah ya di selesain, bukan diem-diem gini" sambung ku

" Sesil, ini bukan masalah biasa, ini masalah hati. Aku takut nanti nya kalian akan menganggapku perusak persahabatan atau yang lebih parah kalian akan menceritakan keburukan ku ini pada orang lain" jawab lili sambil menahan tangis.

" Lili,kita sahabatan udah lama. Kita enggak bakal menggangap kamu sebagai perusak persahabat, kita udah bangun persahabatan ini hampir 3 tahun. Kita udah tau kamu gimana. Kita juga enggak bakal menceritakan keburukan kamu kepada orang lain. Li, sahabat bukan lah yang menceritakan mu dibelakang, tetapi sahabat ia lah yang menamparmu didepan saat kau melakukan kesalahan. Oh iya, emang keburukan apasih li? " Timpal anin sambil menasehati

" Sebenernya, aku sama farhan udah jadian dari 3 bulan yang lalu. Kami merahasiankan nya dari kalian karena kami takut kalian marah. Jadi ketika didepan kalian, kami bersikap biasa saja. Seminggu yang lalu, farhan bilang ia akan masuk universitas yang berbeda dengan pilihan ku. Tentu saja aku tidak mau dia jauh dari aku" kali ini lili tak dapat membendung air mata nya

" Ya ampun lili..." Jawab aku dan anin serempak

" Kami tak marah, malah kami senang jika kamu mendapatkan cinta mu dari persahabatan ini. Memang beberapa orang mengatakan sahabat bisa jadi pacar, tetapi mantan pacar akan susah menjadi sahabat. But, we begin with friendship, and friendship always be friendship" anin ambil bicara terlebih dahulu

" Bener apa yang di bilang anin, li. kami mendukung kalian kok, oh iya, apa tomi mengetahui ini?" Tanya ku lagi

" Sepertinya tomi tidak tau, kami sudah sepakat untuk tidak membocorkan nya kepada siapapun" jawab lili sambil mengelap air matanya

" Li, kalau kau memang mencintai farhan, biarkan ia memilih universitas yang terbaik menurutnya. Laki-laki itu tidak suka terlalu di kekang. Bisa saja yang menyuruh farhan masuk ke universitas itu adalah mamanya. Kamu mau farhan jadi anak durhaka hanya karena mengikuti kemauan mu?
Li, jika dia juga mencintaimu, dia tidak akan macem-macem di universitas itu, dia akan tetap menjaga pandangan mata dan hatinya demi perasaan dan rasa cintamu kepada nya" lanjut anin kembali

" Semua yang kamu katakan ada benarnya juga, aku sadar sekarang, aku terlalu egois untuk tetap memaksakan farhan masuk ke universitas favoritku . Kalian memang sahabat sahabat terbaikku" jawab lili sambil memeluk kami

Semenjak itu ku lihat lili tak lagi menjauhi farhan, dia sudah kembali seperti biasa dan kami pun menjalani hari-hari kami.
Hari ini pengumuman kelulusan. Syukurnya semua siswa siswi dari SMA kami lulus.

" Tujuan selanjutnya kemana sil? " Tanya tomi sambil menyeruput jus jeruknya

" Aku ingin mencoba univeristas negeri saja. Yang dekat disini saja. Tau sendiri aku tidak bisa jauh dari orang tua. Kalau kamu tom?" Tanya ku balik kepada tomi

" Aku ingin ngetes polisi. Doa kan aku masuk ya guys " jawabnya sambil tersenyum senang

" Pasti kami doakan kok " anin yang pertama menjawab

" Kalau kamu gimana nin?" Tanyaku penasaran

" Kalau aku..." Anin sedikit gugup, sungguh aku memperhatikan nya, raut wajah nya sedikit berubah

" Aku akan masuk universitas di jerman, papa ku akan pindah tugas kesana. Otomatis aku akan kuliah disana. Sangat berat rasanya meninggalkan kalian, seminggu lagi aku harus berangkat ke jerman. Kabar ini kudengar sangat mendadak, mama ku merahasiakan nya dari aku, dan baru mengatakan nya tadi malam. Mama juga bilang bahwa tempat tinggal, barang-barang, sudah disiapkan oleh perusahaan tempat papa ku bekerja disana " sambung anin lagi

Kami menangis, khususnya aku. Aku tidak bisa jika harus membayangkan aku akan jauh dari sahabat yang selama ini selalu membimbingku. Aku langsung memeluk anin yang duduk disebelahku, lili pun ikut memeluk anin. Sementara tomi dan farhan hanya memaku di tempat duduk. Hingga di mobil pun aku masih menangis. Aku tak tau dimana aku bisa mendapatkan sahabat seperti anin lagi.

Sabtu yang dijadwalkan pun tiba. Kami ikut mengantarkan anin ke bandara. Aku masih tak bisa membendung air mataku.

" Sudah dong sesil, aku pergi bukan mati. Aku masih bisa kamu hubung. Walau tangan tak mampu berjabat,tetapi komunikasi masih dapat di genggam erat sil. Kamu selalu bisa menghubungiku. Dan aku berjanji masih akan ada selalu ada buat kalian semua. Nanti aku juga bakal kembali ke indonesia kok. Nanti kita bisa ngumpul bareng-bareng lagi, iyakan guys?" Kata anin sambil tersenyum.

Aku melihat air mata yang akan tumpah disudut mata anin. Tapi sepertinya ia berusaha untuk menahan nya. Ia seperti itulah dia. Selalu tampak tegar didepan kami semua. Kulihat kesebelah kiri, lili juga menangis dibahu farhan, ah dua sejoli ini.


6 bulan berlalu setelah itu, kami berlima masih sering berkomunikasi lewat smartphone maupun media sosial. Tapi untuk berkumpul kembali rasanya tidak seutuh dulu. Hanya kampus ku dan kampus lili yang berada di kota ini walaupun kami berbeda universitas. Farhan masuk ke universitas di luar kota, memang tidak sejauh anin, sekitar 3 jam perjalanan dari kota kami. Setiap weekend, farhan sering pulang. Terkadang aku tak ingin mengganggu weekend nya farhan dan lili sehingga kami jarang berkumpul walaupun farhan di kota ini. Tomi lulus tes polisinya dan sekarang sedang pendidikan di kota yang sama dengan universitas farhan. Tapi farhan tak pernah berjumpa dengan nya karena jarak nya memang agak jauh.
Minggu depan adalah ulang tahun ku yang ke 18. 2 tahun sudah ulang tahun ku mendapat kejutan dengan kejahilan dan hadiah dari sahabat-sahabatku. Tetapi kali ini sepertinya aku hanya merayakan nya dengan keluarga ku saja.
Bukan nya aku tidak mendapat sahabat di kampusku. Tetapi 4 sahabatku itu super special dan tidak bisa digantikan dengan yang lain.

Malam itu aku sangat lelah, tidak biasanya ada jadwal kuliah pada hari sabtu. Tetapi untuk sabtu ini ada, Sekitar jam 6 sore aku sampai dirumah dan aku langsung tertidur pulas.
Aku terbangun karena suara dihandphone ku, ku lihat sebuah voice note dari tomi menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Makin lama semakin kuat, tiba-tiba pintu kamarku di ketok, ketika ku buka aku melihat anin,tomi, lili, dan farhan membawakan kue ulang tahun. Aku berfikir ini hanya mimpi... Ya ini hanya mimpi karena aku terlalu lelah...

" Selamat ulang tahun sesil" kata anin sambil memelukku

Oh tuhan, ini bukan mimpi... Ini nyata.. Ada tomi, ada lili dan farhan bahkan ada anin...

" Hhh " aku tersentak, aku terbangun pukul 23.58. Astaga aku hanya bermimpi. Aku terlalu merindukan sahabat-sahabatku. Aku menangis mengingat mereka, aku ingin mereka disini, ikut merayakan ulang tahun ku.

Hape ku berdering, ku buka ternyata voice note tomi sedang menyanyikan lagu ulang tahun. Lalu pintu kamar ku di ketok- ketok... Kali ini aku tidak bermimpi, aku menutup mata ku dan berkata aku ingin semua sahabatku ada disini.
Aku berjalan membuka pintu dan benar saja... Aku melayang ke masa SMA dimana kami semua pertama kali berjumpa. Iya, ini memang mereka. Aku berhambur memeluk anin dan tomi. Sungguh aku merindukan kalian berdua.

" Selamat ulang tahun sesil kami semua sangat merindukanmu" ungkap lili sambil mengulurkan kue ulang tahun.

" Oh god, thanks for the life, and the lovely friendships in front of me now " ucapku sebelum meniup lilin

Ternyata anin tengah libur semester dan tomi mengambil izin libur 3 hari hanya untuk memberi surprise untuk ulang tahun ku. Dan semua ini adalah ide lili dan farhan. Kalian memang sahabat-sahabat yang tak tergantikan. Sahabat yang tak terhalang oleh jarak maupun waktu. Sahabat tempat aku menemukan arti hidup dan kehidupan. Sahabat selamanya...

Senioritas - Senior -

Senioritas adalah kesenjangan antar senior dan junior. Senioritas telah membudaya di pendidikan Indonesia. Banyak senior yang berbuat semena-mena lalu terjadilah stigma balas dendam. Kita coba buka kembali kekerasaan antar senior, ketika Masa Orientasi Sekolah (MOS) misalnya. Iya, MOS terkenal dengan senioritas yang sangat mencolok. Berbagai tindakan kekerasan kerap kali terjadi saat MOS. Salah satu contoh nya terjadi pada Kasus kekerasan di SMAN 3 Setia Budi, Jakarta yang mengakibatkan 2 siswa yang bernama Arfiand Caesar Al Irhami dan Pandian Prawirodirya meninggal dunia. Jika sampai memakan korban jiwa seperti ini, masihkan Senioritas diperlukan? Sebenarnya senioritas juga memiliki sisi positif, yaitu untuk mengajarkan senior lebih menghormati para senior nya. Tetapi semua ada batasan nya. Sang senior tidak boleh besar kepala karena di hormati. Bukan kah sesama manusia harus saling menghormati? Jadi, sang senior juga harus menghormati juniornya. Memang senioritas di pendidikan Indonesia susah untuk dihilangkan. Tetapi senioritas masih bisa untuk dikurangkan. Yaitu dengan kesadaran diri setiap individual, menghapuskan stigma balas dendam,saling menghormati satu sama lain. Jikalau sampai terjadi senioritas di MOS, bukan hanya sang pelaku yang malu, sekolah pun berdampak, seperti turun nya moral dan hancurnya nama baik sekolah. Sebaiknya juga sang guru ikut membimbing ketika diadakan nya kegiatan MOS sehingga semua berbuat sesuai aturan dan tidak semena-mena memperlakukan para junior nya.

Kamis, 31 Juli 2014

Menghapus jejakmu

Maaf jika aku merepotkan mu. Aku hanya ingin melewati hari-hari ini bersamamu. Awalnya aku tak gengsi menghubungi mu. Aku berusaha selalu menanyakan kabarmu. Lagi apa, dimana, dan dengan siapa. Lama kelamaan kau tak lagi menjawab pertanyaanku dengan senang hati. Aku mulai khawatir.

Aku mengubah cara ku. Aku tak lagi ingin mengetahui apa yang sedang kamu lakukan. Tapi itu tak bisa, setiap meilhatmu, aku selalu ingin menyapamu. Setiap mengingat nama mu, aku selalu ingin menghubungi mu. Ku mulai dengan menanyakan hal hal kecil saja. Kau pun menjawab nya dengan sederhana. Sungguh aku merasa bahagia bisa berkomunikasi lagi dengan mu.

Sepertinya aku saja yang selalu menanyakan hal-hal kecil itu. Rasa gengsi ini mulai tumbuh. Ku tepis perlahan, ku sibukkan fikiran ku dengan fikiran positif tentang mu. Mungkin kau sedang repot. Mungkin kau sedang tak ingin di ganggu.

Berangsur-angsur kemudian kau seperti tak lagi ingin berkomunikasi dengan ku. Kau menjauh. Aku masih belum mengerti. Mungkin ini hanya perasaan ku saja. Kau tak pernah menjawab apa yang ku tanyakan. Kau tak pernah menggubris pertanyaanku. Kau acuh tak acuh denganku.

Akhirnya ku sadari. Kau ingin aku menjauh. Kau berhasil membuat ku jenuh dengan sifat 'Cuek' mu. Yang kau inginkan sebenarnya adalah wanita lain yang memperhatikan mu, yang mengkhawatirkanmu, yang selalu menanyakan kabarmu. Bukan aku.

Aku sadar dan aku memutuskan untuk segera pergi. Aku tak perlu lagi bertahan disini untukmu yang tak pernah mengahargai semua usahaku. Aku menyerah untuk memperjuangankan mu. Aku menutup hatiku. Dan aku takkan lagi mengingatmu.

Aku berhasil lari dari situasi menyebalkan ini. Aku berhasil menghapus wajahmu disetiap memoriku. Tapi kau datang begitu saja dan kembali menanyakan kabarku. Tiang pendirian yang kubangun ternyata belum kuat. Ia runtuh ketika kau menyapaku. Ia jatuh ketika senyum mu terpantul indah di bola mataku. Ia roboh ketika kau kembali menceritakan masa lalu kita.

Untuk apa kau kembali? Ku terima jawaban singkat yang menyatakan bahwa kau merindukan ku. Kau merindukan pertanyaan-pertanyaan bawelku yang sempat kau acuhkan. Kau kangen akan semua perhatian ku. Kau mencari aku didalam diri seseorang yang lain. Dan kau katakan kau tak menemukan ku disitu. Ya karna aku disini.

Ku lihat kebelakang ketika kau tak merespon sedikit pun perhatian ku. Ketika kau tak menghargai jerih payahku mendapatkan dirimu. Pintu hati ini sepertinya sudah tertutup untukmu. Walau pendirian ku goyah, tetapi hati tak pernah bohong. Hati tak bisa menerima mu lagi. Hati tak sanggup kau sakiti lagi. Hati memaksa ku untuk menyampaikan pesan ini padamu. "Suatu saat kau yang menngingat,merindukan,dan mencari apa yang pernah kau buang begitu saja. Lalu kau meminta untuk kembali. Sungguh lelahku melupakan mu lebih besar daripada lelahku meyakinkanmu. Jadi aku tak ingin merasakan lelah kedua kalinya untuk melupakanmu. Aku takkan kembali ke masa lalu dan hidup dimasa depan bersama mu karena aku sudah memutuskan untuk menghapus jejakmu...

Minggu, 27 Juli 2014

Cerita pendek " Diam "

Diam

Hai? Aku penggemar rahasiamu.
Diam-diam aku memperhatikanmu.
Aku mengintip mu melalui hari-harimu.
Aku menganggumi senyuman indahmu. Senyuman itu tak ku dapati di wajah yang lain.
Aku menganggumi alis mata mu. Alis itu natural dan sangat tebal.
Aku selalu menghapal setiap lekuk diwajahmu. Aku tak ingin sedetikpun melupakan bayanganmu.

Aku sering mendapati dirimu sedang berkumpul dengan mereka.
Kamu tau? Aku iri dengan mereka. Mereka bisa begitu dekat denganmu. Tetapi, mengapa aku tidak bisa? Apa ada yang salah dari aku? Atau karena fisikku tak se-rupawan mereka? Rasanya untuk menjadi teman, tak perlu memandang fisik. Oh tidak, aku mengharapkan kita lebih dari sekedar teman. Mungkin karena itu? Karena harapan ku itu kau menjauhi ku? Oke aku tak berharap lagi.

Tapi apa sekarang aku bisa menjadi temanmu? Aku bisa menjadi pendengar yang baik. Aku bisa menjadi pundak ketika kau menangis. Aku bisa membuatmu tersenyum. Sayangnya, kau tak pernah memberiku kesempatan bahkan sekedar hanya untuk berteman.

Kau bisa bergaul dengan siapa saja. Kau bisa melepas canda tawa dengan siapa saja. Tapi kenapa tak memilih denganku ? Apa aku tidak mengasyikan? Apa aku terlalu kaku?

Kalau begini, aku hanya bisa terdiam lagi. Diam diam untuk kembali mencari tau semua tentangmu. Diam diam untuk terus mengukir senyum mu. Diam diam mendoakan mu. Dan diam diam terus mencintaimu dengan cara diam ku.

Jumat, 25 Juli 2014

RASA

Kamu tau rasanya diabaikan?
Kamu tau rasanya tak dianggap?
Kamu tau rasanya dicampakan?
Sakit iya sakit tapi berhentilah mengeluh dan mulai lah menyadarinya. Menyadari dimana salah kamu. Menyadari dimana kurang mu dimata nya. Menyadari apakah dia yang terbaik untukmu.
Sesungguhnya yang terbaik itu selalu mengerti. Selalu menyemangati. Selalu ada didalam sepi. Selalu menemani setiap hari.
Lalu ? Apakah itu dia? Jika bukan, terus lah mencari. Mungkin ada seseorang disana yang akan lebih memahami semua tentangmu daripada dia.

Ketika aku menulis ini, aku masih dibayangi oleh sosoknya. Yah hanya berupa bayangan. Karena ada beberapa orang yang hanya hidup didalam hati bukan di dunia nyata.
Lambat laun bayangan nya pergi dari fikiranku. Aku terlalu bodoh sehingga aku terus mencari. Aku mencari yang tak pasti. Aku melupakan semua yang ada disini. Aku terlalu terfokus pada dirinya yang tak pernah mengerti.

Aku tersadar dari lamunan panjang ketika aku mendengar sepotong lirik lagu berikut ini
"Lupakan aku, jangan pernah kau harapkan cinta yang indah dari ku. Lupakan aku ku punya cinta lain yang tak bisa untuk ku tinggalkan"
Ah aku terbangun dari mimpi panjang selama ini. Aku berusaha keras membuka kelopak mataku untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Aku berjalan dan terus mencari. Tapi tunggu, disetiap perjalanan ku, yang ku temui hanyalah namanya. Ya namanya, bukan bayangan nya. Oh apakah aku sudah memulai tahap dimana aku bisa melupakan wajahnya?

Aku terpaku di dua persimpangan. Kiri dan kanan. Yang kiri bertuliskan bertahan. Yang kanan bertuliskan lanjutkan. Otakku memutar balik ke masa indah bersama nya. Aku rasa aku tak sanggup melanjutkan. Aku masih merasakan hangat canda tawa nya. Aku masih merasakan wangi parfum nya menari-nari di hidungku.

Tidak, aku merasakan otak ku maju ke hari ini. Hari dimana aku harus melupakan segala tentangnya yang tak mungkin dapat ku gapai lagi. Aku telah terlalu jauh mengharapkan nya. Aku hanya berfantasi terlalu jauh untuk memilikinya. Sepertinya simpang sebelah kanan akan ku pilih.
Aku memilih menlanjutkan. Melanjutkan hidup tanpa bayang nya.
Aku hanya ingat pesan nya *relakan yang baik, tuhan akan menggantikan dengan yang lebih baik*. Benar, mungkin dia benar. Dia hanya baik. Bukan lebih baik. Jadi aku harus melanjutkan hidupku untuk mencari yang lebih baik. Bukan kah tujuan hidup selalu menjadi yang lebih baik?

Aku sampai disebuah cahaya. Aku melihatnya melambaikan tangan. Tunggu, disampingnya ada wanita yang terlihat sangat anggun bagaikan bidadari. Tunggu, dia menggenggam tangan sang wanita tersebut. Tunggu,apakah itu kekasih nya?
Aku terjatuh lunglai. Aku tak lebih baik dari kekasih nya. Aku tak lebih anggun dari kekasih nya. Aku tak lebih istimewa dari kekasihnya.
Mata ku memanas. Mata ku berair. Mata ku berkedip dan menumpahkan segala nya. Tapi... Aku tak berhak menangis. Aku tak berhak cemburu. Aku tak berhak menghancurkan diriku sendiri begini. Dari awal dia sudah mengingatkan ku. Dari awal dia sudah berkata bahwa kami takkan bersama. Dari awal dia sudah tau akhir cerita ini.

Aku bangkit. Aku berdiri. Aku bisa sendiri. Potongan lagu itu muncul lagi "Coba renungkan dalam hati kita perpisahan mungkin yang terbaik". Ini sangat menyayat. Menyayat hatiku. Menyayat kalbu ku. Menyayat jiwaku yang sepi.
Kali ini aku dapat berfikir jernih. Semua pertanda. Semua arahan yang di berikan nya. Semuanya tentang dia memang tak berpihak padaku. Aku menghapus air mataku. Ku lapangkan dadaku. Ku yakinkan hatiku. Ku kuatkan fisikku untuk memberinya selamat karena sudah menemukan kebahagian nya.
Sekarang saatnya aku melepaskan. Sekarang saatnya aku melupakan. Sekarang saatnya aku mencari pengantinya.
Akan ada yang terbaik untuk ku setelah aku merelakan yang menurutku baik...


                                                                                Juli'2014

Jumat, 18 Juli 2014

Kisah Inspiratif

Restu Ibu

Thanks bu, i love you so much.
Siapa yang tidak sayang ibunya? Rasanya tidak ada, semua pasti menyanyangi ibunya. Sosok bidadari nyata dalam kehidupan yang fana ini. Sekarang saya ingin bercerita. Let's read...
6 bulan lalu saya ingat tepat pada minggu malam , kami sekeluarga menghadiri acara reunian sekolah ibu. Hidangan disana sini , orang orang yg kelihatan nya super sibuk , ibu ibu lain yang pamer kekayaan , mereka cantik cantik semua. Dandanan ibu kalah dengan mereka. Mereka juga membawa keluarga mereka. Aku mulai menghayal membanding-bandingkan ibu dengan wanita wanita glamour yang ada disitu. Andai ibu pakai baju yang lebih modis, pasti ibu terlihat lebih muda, coba ibu pakai perhiasan pasti ibu terlihat lebih anggun. Astaghfirullah , aku tiba-tiba saja sadar dari lamunan ku. Kulihat wajah ibu ku yang sendu namun tetap cantik , ibu apa ada nya , ibu sederhana , aku bangga memiliki ibu seperti ibuku.

"Si vina sudah besar ya in" kata salah seorang teman ibu, aku tidak mengenalnya, tapi ia mengetahui namaku.
"Anak kamu juga sudah dewasa kan fan, dia juga tumbuh menjadi wanita yang cantik seperti ibunya" sambut ibuku
Lalu kami duduk bergabung dengan meja tamu lain nya. Aku berbincang-bincang dengan anak si ibu ibu tadi , ternyata namanya Dewi. Kami pindah ke bawah pohon mangga yang memang disediakan tempat duduk di pinggirnya. Kami cepat akrab karena kami seumuran dan ternyata dia adalah sahabat dekat kekasih ku. Kami mulai menceritakan apa saja , tau dong gimana perempuan jika sedang bercerita hehehe...
Tiba tiba dewi menangis dan bercerita bahwa hidupnya tak seindah wajah nya. Dia dipaksa menuruti keinginan ibunya. Memang tidak salah jika menuruti orang tua , tapi kan si anak juga sudah dewasa dan punya pilihan sendiri. Oke kita kembali kecerita dewi , ternyata dia dijodohkan dengan seorang pekaut anak tetangga mereka dahulu. Riko namanya. Riko adalah orang berada yang membuat mama nya dewi silap harta. Dewi tidak menyayangi riko, tetapi sang ibu memaksa nya untuk berumah tangga bersama riko. Dewi terlihat sangat rapuh , pernikahan akan dilaksana kan 2 bulan lagi , dia tidak bisa menolak.
Aku hanya bisa berkata "pilihan orang tua itu yang terbaik dew"
Tiba tiba ibuku datang, dan mengajak pulang karena acara reuni telah selesai , aku berpamitan dengan dewi, dan menyempatkan memberikan nomer hp ku agar kami bisa berhubungan terus.

"Bicarain apa tadi sampe mata dewi merah gitu vin?" kata ibu ketika dalam perjalanan pulang
"Engga apa apa kok bu, oh iya bu , terimakasih ya untuk semua . walaupun keluarga kita hidup sederhana tetapi jarang sekali ada air mata. Ibu tak pernah memaksakan kehendak ibu , ibu selalu menuntun vina untuk memilih yang terbaik. Ibu memang ibu yang paling baik, ibuku syurgaku" jawabku spontan seraya tersenyum memandangi ibu
Ibu hanya tersenyum mendengarnya.
Ya tidak seperti dewi, aku di bebaskan memilih lelaki yang aku cintai dan menjalin hubungan yang baik dengan nya. Lelaki yang sopan dengan ku dan keluarga ku. Dan yang pasti tanpa dipaksa oleh siapapun

"Ibu sih tau masalahnya. Tapi ibu percaya kamu bisa memilih mana yang terbaik buat kamu tanpa ibu jodoh jodoh kan lagi . kamu tinggal mengajak kekasihmu kerumah dan ibu bisa menilainya dari pandangan pertama" jawab ibu sambil memainkan mata

"Ibu merestui kalian karena ibu melihat dion itu yang terbaik buat kamu , ibu merasa kalian cocok , ibu dan bapak mu sudah merestui kalian toh ndok. Tinggal kamu selesaikan dulu kuliahmu dan jika jodoh dia gak kan kemana mana ndok. Karena ya walaupun yang enak dilihat tak seenak kelihatan nya. Ngertikan maksud ibu ndok?" ibu kembali menanyakan hal itu.

"Vina mengerti bu, walaupun jalan hidup itu enak tetapi tak seenak kelihatan nya, karena banyak jalan yang harus dilalui" jawabku dalam hati , aku hanya menyimpulkan nya dengan sebuah senyum menawan yang kata orang percis dengan ibuku

Cerita Pendek Tentang Kehidupan

KARMA HIDUP SHINTA

Kulihat jam masih menunjukan pukul 5.30 pagi , tapi ku pandangi sekeliling , orang-orang disini telah sibuk beraktivitas

" Lain sekali dengan di medan" gumam ku
Aku berjalan menikmati embun pagi dengan bercampur udara nya yang belum terjamah polusi . Masih banyak anak-anak kecil yang mandi disungai.

" Kalo diMedan , sungai manaya" tanya ku sendiri sambil tertawa kecil

Ku hentikan sepeda ku , ku senderkan pada sebuah pohon besar , kebetulan sekali , ada tempat duduk di samping pohon itu .

" Gorengan mbak ? " Tanya anak kecil yg lewat di depan ku , aku terkejut. Aku tak menyadari anak itu berjalan di dekat sini
" Haa " jawab ku terhentak

" Maaf mbak, saya nddak sengaja" katanya pula

" Eh iya, saya yang seharusnya minta maaf , hehe saya tidak menyadari ada kamu disini "kata ku sambil merunduk menatap mukanya.
Seperti tak asing , muka yang sepertinya ku kenal . Tapi aku sangat sulit mengingatnya . Ku hiraukan saja pikiran yang bisa mengacaukan otak ini . Ntah mengapa aku memang pelupa.

" Berapa satunya dek ? " Tanya ku

" 500 rupiah aja mbak, mau beli berapa " jawabnya lembut

" 4 buah saja " kataku sambil memilih gorengan apa yang cocok untuk mengawali pagi ini .

" Kamu gak sekolah dek ?" Sambung ku lagi

" Tidak mbak, ibu tidak sanggup membiayainya " katanya tersenyum
Aku tidak mengerti mengapa anak ini tersenyum, entah tersenyum senang, entah tersenyum pasrah.

" Ya ampun , kasian sekali kamu " kata ku sambil mengelus kepalanya.
Iya hanya membalas dengan senyuman .

" Rumah kamu jauh dr sini dek ?" Tanya ku . Aku ingin tau , sesulit apa kehidupan ekonomi orang tuanya sampai-sampai anak nya tidak bisa mendapatkan pendidikan dijaman yang sudah serba canggih ini .

"Tidak jauh mbak , ayo kita kesana kalau mbak mau " katanya membuyarkan lamunan ku . Anak yang ku tafsir berumur 8 tahun ini seakan akan bisa membaca fikiran ku.
Aku mengikuti langkah nya , ku tuntun sepeda . Udara disini masih terasa segar , padahal sudah jam 8 . Seperti belum ada tercemar sedikit pun. Paru-paru terasa sangat bersih . Sepertinya liburan semester akhir kuliah ku kali ini memang sangat tepat . Dimana lagi bisa menemukan tempat yang free poolution .
Sampai kami pada rumah yang terbuat dari tepas , sungguh sangat sederhana . Aku sangat terkejut ketika yang ku lihat duduk diterasnya adalah Shinta . Sosok yang sangat ku benci ketika SMP dahulu.

"Shinta ?" Ucapku terkejut

" Eh , fani ? Ngapain disini " katanya .
Ku perhatikan dari cara ia menjawab pertanyaan ku , cara bicaranya telah berubah , yang dahulu nya lantang , kini lebih lembut kurasa .

" Liburan saja , aku mendengar disini katanya udaranya sangat bagus. Aku penat dengan udara di kota . Kamu kok bisa sampai disini , dan apa ini anak kamu ? " Tanyaku heran

" Iya , ini devi , putri ku , aku tinggal disini fan. Lihatlah , begini kehidupan ku yang sekarang , mari duduk sini" katanya dengan senyum dipaksa

" Iyaiya , syukuri apa yang ada . Tentu kamu dapat mengambil hikmah nya" kataku sambil menarik salah satu bangku dan duduk disebelah shinta.

" Mungkin ini hukum karma fan , aku terlalu menyianyia kan masa muda ku" katanya setengah terisak

" Sudah lah shin, tenangkan dirimu terlebih dahulu" kataku sambil menepuk lembut bahunya

" Aku telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku, sehingga aku di usir dari rumah ku , aku telah menjadi aib fan " katanya sambil menangis.

Tak tega aku melihatnya , ku suruh Putrinya pergi berjualan agar tak terdengar cerita menyedihkan ibunya . Aku tau banyak yang mau di ungkapkan nya dengan ku. Sungguh raut mukanya yang cantik bagaikan ratu ketika SMP dulu, sekarang menjadi banyak berkerut . Bahkan lebih tua dari umurnya sekarang.


" Jangan menangis di depan anak mu shin , ia tentu akan bersedih nantinya" kataku mencoba menenangkan.

" Semenjak tamat SMP, aku masuk ke SMA swasta , aku mendapat teman yang pergaulan nya sungguh bebas , aku tak bisa menahan diri , hingga akhirnya akupun terjerumus. Baru memasuki kelas 2 SMA , aku sudah hamil, lelaki yang menghamiliku tak bertanggung jawab. Mama ku menganggap ini semua aib, lalu aku diusir dan tidak dianggap keluarga lagi, aku sungguh sangat menyesal fan, aku bahkan mencoba untuk bunuh diri, tetapi aku dicegah oleh seseorang yang tak ku kenal . Ternyata namanya ialah mas galih , dan mas galih lah yang membawa aku ke kampung ini. Disini hanya ini lah usahaku untuk membesarkan putri ku satu-satunya. Kami sangat kesulitan fan, tetapi alhamdullilah kami masih bisa makan" katanya sambil mengelap air matanya.

Aku sangat terkejut mendengar ceritanya , seorang yang selalu bergaya sangat modern ketika SMP dulu , bisa menjadi seperti ini .ingat sekali aku, Ia selalu memolesi wajahnya dengan bedak-bedak merk ternama , yang membuat dia lebih terlihat seperti anak kuliahan di bandingkan anak SMP pada saat itu. Dan yang membuat kami menjadi musuhan ialah cara berbicara nya yang selalu merendahkan orang. Tetapi sekarang semua terbalik . Semua perbuatan pasti ada karma nya , mungkin ini lah karma dari seorang Shinta dahulu .

Ku lihat kearah jalan , terlihat anak shinta mulai memasuki rumahnya, ku berikan beberapa lembar uang dan menyuruh Shinta mengelap air mata . Sungguh aku tak menyangka



                 


Cerita Humor

Humor.

Tersingkat lah sebuah cerita , ada pertemuan semua ketua ketua dari berbagai negara di gedung putih Amerika . Pada waktu itu presiden Amerika adalah Jhon.F Kenedy yang terkenal kejam nya . Saat Jhon sedang berpidato , ada sebuah lalat hijau yang hinggap di hidung nya . Ia marah lalu memerintahkan seluruh tentara nya untuk menangkap lalat hijau tersebut .
Tak ada seorang pun yang berhasil menangkap lalat itu, lalu Ketua negara Indonesia menyuruh untuk mematikan lampu , Jhon pun berfikir "Gile nih orang , lampu hidup aja gak ada yang bisa nangkap, apa lagi kalo dimatikan yee" . Tapi Jhon menuruti nya .
Ketua dari Indonesia lalu ngupil dengan jari telunjuk dan mengacungkan jari telunjuknya keatas , menempel lah lalat hijau tersebut . Ketika dihidupkan lampu , semua orang yang berada disitu pun terkejut dan bertepuk tangan , hingga ketua dari Indonesia menerima penghargaan yang diberi langsung oleh JhonF keneddy

Just for fun...

Cerita tentang pengaruh teknologi untuk orang tua

Cermin Wajah.


Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi memang begitu canggih, mampu menyihir siapa saja , tidak perduli usia . Ya memang sudah jaman nya . Kita tidak mau toh di bilang bangsa tertinggal dengan anak-anak bangsa nya yang masih Gaptek alias gagap teknologi.
Mudah saja para orang tua memberikan perlatan telekomunikasi untuk anak-anak mereka dengan alasan agar "tidak repot menghubungi" , aku juga begitu . Sebenarnya aku sadar dampak pengaruh kecanggihan teknologi telekomunikasi ini , sehingga aku memberikan alat komunikasi ini secara bertahap kepada putra dan putri ku . Tetapi mereka punya seribu alasan untuk membujukku membelikan mereka gadget keluaran terbaru . Haha jaman aku masih muda dulu ya masih pakai surat-suratan , paling ada telepon rumah atau telepon umum.
Sebut saja Buk Murni , salah seorang tetangga ku yang termasuk orang dengan ekonomi menengah keatas , aku sudah cukup lama bersebelahan rumah dengan nya , dari ketika aku masih kecil dan dia sudah remaja . Orang tua nya dahulu adalah orang yg berkecukupan . Ia selalu memiliki apapun benda terbaru yang sedang ngtrend saat itu . Tidak di pungkiri , aku merasa iri . Tapi Ibuku lebih banyak mengajarkan ku untuk hidup sederhana tanpa berfoya-foya . Ibu selalu bilang "kita sudah lebih dari cukup kalau kita pandai bersyukur , di dunia kita miskin, di akherat ? Siapa tau . Kesenangan dimasa muda , beramal banyak dihari tua . Masa sekarang kita bisa bersenang-senang , dimasa tua kita harus lebih banyak mengingat kematian . Persiapan? Apa sudah ada ?"
Kembali ke Buk Murni , sekarang aku sering melihat nya keluar dengan membawa I-pad merk mahal versi terbaru . Bergonta-ganti Smartphone . Aku memperhatikan tingkah nya sama seperti anak ABG jaman sekarang . Padahal umurnya sudah lewat setengah abad. Awalnya aku berfikir ia termasuk dalam kelompok 'Ibu-Ibu Sosialita' atau ibu ibu yang bergaya High Class dengan semua koleksi benda benda terbaru nya . Setelah ku ketahui dari putri ku , yang juga teman putri bungsu Buk Murni . Ternyata Buk Murni bukan Ibu-Ibu Sosialita . Ia masih sangat gaptek menggunakan Smartphone atau pun Tablet Pc yang di bawa nya . Aku heran untuk apa Orang setua Buk Murni masih ingin bergaya dengan gadget-gadget mahal nya ? Tapi ketika ke Mesjid ia enggan berbaur ? Ah rasanya benda-benda itu takkan dibawa nya mati . Banyak kah amal nya jika ia membeli gadget semahal itu ? Ya Rabbi , aku takabur , aku gibah , aku mengunjing orang . Yang menghitung amal dan pahala hanya kau ya Allah ku .
Aku tertegun sendiri melihat diriku didepan layar Laptop ini . Apakah Aku juga seperti Buk Murni . Ampuni dosa hamba mu ini ya allah . Segera ku ambil air wudhu , ku kena kan mukenah ku dan menuju ruang sholat . Aku sadar terlalu banyak mencari kesalahan Buk Murni tanpa berkaca pada diri sendiri yang belum bisa mendapatkan lilin di dalam kubur nanti .

Jumat, 11 Juli 2014

Lirik lagu Desember ( Efek rumah kaca ) dan makna nya

Desember by Efek Rumah Kaca

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember

Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
                *********

Saya tau grup band ini sejak lama , tetapi saya tidak begitu mengikuti perkembangan musiknya sampai ketika ibuk saya memutar lagu ini . pertama saya dengar , saya meresakan musik nya begitu berbeda , seperti ganjil ah tidak. Saya penesaran dan sungguh penasaran , saya putar hingga 14 kali , baru saya mengerti , saya jatuh cinta pada lagu ini.
Lagu ini bermaknakan seseorang yang senang jika hujan berhenti , seperti yang kita ketahui bahwa bulan desember adalah bulan hujan . jadi luka yang ditimbulkan di bulan desember itu adalah bencana alam yang berupa banjir , sehingga orang tersebut sangat senang jika hujan dibulan desember berhenti. Tidak akan ada lagi bencana banjir yang merepotkan nya .
Lagu ini elegan dengan musik slow . ini lagu pengantar tidur saya:)

Goodbye wihskey - Superman is dead

First time I met you was year nineteen ninetyfour
I fell in love with you as hard as we can go
No matter what they say no matter what they do
Walked together thru the black and blue…

And now I wake, never know when its enaugh
My blood kept telling me ‘hey man you gotta stop’
It hurt so bad I never wanna let you go
But baby this time, this time it’s for sure

Remember when, when we were downtown
Punk rock song and I hold you tight like there’s no tomorrow
You got me love, you got me hell
And this time we gotta say goodbye…

Goodbye whiskey, thanks for all the joy the good times and the bad…
Goodbye whiskey, our time is over
So goodbye, till we meet again

Kamis, 10 Juli 2014

Kita semua sempurna kita semua sama

Kita pasti sering merasa diri kita kurang lengkap , diri kita kurang sempurna, "aku kenapa gak bisa kek dia ya?", "kenapa aku kek gini ya" intinya diri kita terlalu sering mengeluh .
Stop mengeluh , belum tentu yang kita lihat enak hidupnya bener bener menjalankan hidup yang sesuai pilihan nya . dia mungkin saja bisa lebih merasakan tak mau untuk menjalani hidup seperti itu tapi dia tak mengeluh ! Dia hanya meminta disetiap doanya kepada tuhan nya untuk memberikan hidup yang lebih baik lagi .

Seperti contoh ,
Saya seorang perempuan dengan tubuh gemuk, saya mempunyai teman laki-laki yg bertubuh gemuk juga  , setiap hari teman lakilaki saya ini selalu mengeluh kenapa dia tidak dikasi tubuh kurus saja , alasan nya tubuh kurus disukai banyak orang. Benar , benar sekali , saya tidak munafik , saya juga menginginkan tubuh yang kurus , tetapi , saya lihat tak semua tubuh kurus itu disukai banyak orang , bisa saja dia kurus karena narkoba , sudah pasti dia dijauhi kan ?
Gemuk bukan lah suatu "kecacatan" yang untuk dihina. Saya sering bertemu dengan banyaj orang(maaf) dengan bentuk tubuh yang tidak sempurna , yang sudah menjadi bawaan lahir , sepertiyang kakinya panjang sebelah , saya melihat dia enjoy saja menghadapi ketidak sempurnaan dia , dia tidak mengeluh m dan bahkan dia lebih taat beribadah drpd saya yang bisa jalan secara sempurna .
Jadi menurut saya kita semua sempurna , kita semua sama , hanya iman yg membedakan kita . mereka yg seperti itu saja masih bisa bersyukur dan tak mengeluh , mengapa kita harus mengeluh ?
Sungguh saya ingin menjadi pribadi yg lebih baik yang dapat menerima kekurangan diri saya dan menutupnya nya dengan amalan iman saya :) maaf jika salah berkata

Cerita pendek (cerpen) " Dibalik layar yang terlupakan "

September’2013
“aku takkan , takkan pergi meninggalkanmu”
Prok prok prokkk terdengar suara tepuk tangan yang meriah ketika kalimat terakhir itu di ucapkan sang pemeran utama .
Alhamdullillah pertujukan drama hari ini sukses , meraih pendapat lebih daripada biasanya. Aku berjalan tersenyum meninggalkan tempat make up . Ku sapa sang pemeran utama dalam drama tadi. Romi namanya, kami sudah lama mengenal, kami akrab satu sama lain ,tetapi ah rasanya tak perlu ku katakana sekarang nanti pertemanan kami menjadi renggang .
“rom, acting mu bagus . hebat . selalu buat crew crew bangga” puji ku
“makasih de . akukan selalu memberikan yang terbaik untuk kalian” sambutnya kembali bersamaan dengan kulihat senyum nya yang menawan .
 Aku berjalan meninggalkan gelangga ini , tempat pementasaan drama tadi diselenggarakan . pikiranku berkecamuk , aku tak tau apakah aku harus mengatakan perasaan yang sudah lama ku simpan ini atau aku harus menyimpan nya lebih lama lagi .
“ ahh tidak tidak aku tak mungkin mengungkapkan , aku tak mungkin merendahkan harga diriku , menurunkan gengsi demi seorang lelaki , yaa aku terlalu gengsi” aku membatin lagi .
“dea.. dea.. tunggu” seirama bunyi suara disudut sana
Aku berbalik melihat siapa yang memanggilku tadi ternyata sahabat karib ku , Via. Yaa dia lah yang selalu menjadi tempat curahan hatiku , padanya lah aku selalu berbagi kisah suka maupun suka . memang kami belum lama mengenal untuk menjadi sahabat , pertemanan kami baru 1 tahun mungkin tapi kami sudah sangat dekat bagaikan kerabat.
“bareng ya . aku gak dijemput ini malam” katanya
“naik gratis turun bayar ya” kataku sambil tertawa.
“dasar tukang angkot!” via mengumpat kesal tapi aku tau dia . dia tak bias berlama-lama marah dengan ku karena dengan ku jugalah dia berbagi semua cerita dalam keseharian nya.
 Di perjalanan aku masih berfikir tentang perasaan ku dengan Romi .
“vi, gimana kalo aku bilang aja sejujurnya sama romi ya ?” aku bertanya pada Via , berharap dia punya solusi.
“kamu yakin de ? gengsi dong” katanya nya sambil menjulurkan lidah mengejek ku
“jadi gimana , aku gak bisa mendam perasaan ini lama-lama vi” aku mula menaikkan nada suara ku
“aku bantu kamu de, aku coba melacak apakah Romi suka juga gak sama kamu” katanya dengan pasti
“ide bagus vi. Beneran yaa kamu bantu aku” aku kegirangan mendengar kata kata via barusan
 Aku memberikan pin bb Romi kepada via . berharap via bisa melacak apakah romi punya rasa yang sama. Sepanjang jalan aku bercerita tentang romi , kesukaan romi , tempat romi nongkrong , teman teman romi, alamat rumah romi , bahkan mantan nya yang terakhir.
“kamu stalking dia terus ya de hahaha” via menertawakan aku yang hanya bias kusambut dengan senyum malu malu.
Esok nya aku dan via berjanji untuk makan siang bersama
“di café biasa ya de” ku baca pesan itu di smartphone ku
 Langsung aku meluncur ke café biasa kami nongkrong .ku lihat via sudah ada di meja nomer 6 dan ada dua jus gelas jus jeruk . tunggu kuperhatikan jus jeruk itu hanya separuh , loh…
“vi , kok gak minta dibersihin dulu mejanya sama waiters nya sih” omelku
“ohh tidak , ini 1 punyaku dan..” via tampak sedang berfikir keras
“dan apa ? dan itu punya ku tapi sudah kamu minum yaa? Duh kamu ini dehidrasi atau gimana ? kok sampe 2 gelas sih jus jeruknya” katanya sambil tertawa , via pun ikut menertawakan itu.
Aku langsung merebahkan diriku di kursi café tersebut dan mulai membuka kembali percakapan kami.
“vi, gimana sih romi ? sudah kamu Tanya?” aku gregetan menunggu jawaban nya
“sudah de , jawaban nya yaa dia hanya menganggapmu rekan kerja , dan sebatas crew tak lebih tak kurang , sabar yaa de” jawaban via tampak nya tak main main
“emang kamu Tanya nya gimana vi ?” aku masih penasaran pada nya
“iyaa… gitu deh , ku Tanya apa dia ada suka dengan crew nya, katanya sih engga” via mengangkat suara lagi “aku Cuma menanggap kalian semua rekan kerja, begitu tuh de”
“Ah yasudahlah mungkin ini ada lelaki lain yang bias membuat aku jatuh hati lagi” aku membatin.
 Aku heran tidak beberapa lama setelah pertemuan ku dengan via di café , aku jadi jarang bertemu dengan via , via susah sekali di hubungi , aku coba nge-bm tetapi tidak pernah di read oleh nya . mungkin dia sibuk pkirku . aku juga menyibukkan diriku agar aku tak kefikiran dengan laki laki bernama Romi , aku tak mau mengingat nya karna aku tau bahwa dia hanya menganggapku rekan kerja .
 Febuari’2014
Malam ini ada pementasan kembali tentu saja romi adalah pemeran utama pria nya . jantung ku berdegup kenyang saat memasuki ruang crew . tapi ku lihat via ada disitu , aku mulai bisa tenang karena ada yang bisa kuajak ngobrol agar aku tidak terlalu malu berjumpa dengan romi nanti , eh tunggu mengapa aku harus malu toh waktu via bertanya padanya , via tak menyebutkan nama ku . ah aku tak mau berfikir lagi tentang hal ini , pekerjaan ya pekerjaan tidak boleh dicampurkan urusan pribadi dong.
“vi kamu kok gak pernah bales bm aku sih” aku menanyakan hal ini dengan wajah cemberut
‘ng… sorry aku sibuk de, sibuk banget malah belakangan ini, maafya de”
Ku anggukkan kepala dan percaya padanya.
Pementasaan hari ini berjalan lancer dan bagus tapi tak ada cacat , tak ada kesalahan dan para pemain sangat menjiwai peran nya , termasuk.. ahsudahlah.
Aku duduk di bangku taman dekat gedung di adakan nya pementasaan tersebut , hari masih menunjukan pukul 9 malam,tapi udara ditaman sangat dingin , aku mulai takut , ku alihkan pandangan ku ke sekeliling , tunggu aku melihat via , iyaa potonganrambutnya sama sekali itu via , itu pasti via. Tapi siapa lelaki bertubuh atletis disamping nya ? tubuh nya sepert romi . aku tak bias melihat dengan jelas wajahnya Karena mereka duduk membelakangi ku. Aku ingin memastikan , aku berjalan mendekati mereka , aku senga lewat dihadapan mereka
“via ngapain disini? Kenapa engga sama crew yang lain ? duh ada romi juga” aku berbasa-basi sambil tersenyum
“eh dea, ka.. kamu juga ngapai disini? Sendirian lagi? Gak mau gabung kedalam ?” via menjawab nya tergagap gagap
“aku nyari udara segar vi. Pengap di dalam vi. Yasudah aku duluan ya, mau balik , pekerjaan ku juga sudah beres” aku berlalu tanpa menolehnya lagi.
Aku mengumpat dalam hati , “ya tuhan apa ini yang namanya sahabat ? tega merebut lelaki itu, padahal aku selalu bercerita tentang lelaki itu padanya” aku meneteskan air mata . sakit sekali rasanya di khianati oleh sahabat sendiri. Aku coba berfikir positif . mungkin mereka bukan sedang pacaran disitu , mungkin mereka membicarakan hal lain . ku sergap air mataku . ku stop taksi yang lewat , aku ingin pulang dan tidur saja melupakan kejadian ini.
Besok paginya aku mash penasaran . ku ambil Blackberry dan ku ketik pesan untuk romi. Aku tak ingin basa basi lagi . aku butuh kepastian dan kejelasan. Untuk pertama kalinya ku berani kan diri untuk mengajak romi ketemu .
“rom dimana ? ketemuan yuk” ku kirim voice note itu ke kontak bernama Romi Steaven.
“kapan? Dimana ? aku lagi bisa nih” suara romi teredengar dari seberang . duh voice note ku di balasnya , aku senang sekali ,rasa rasa yang dulu ada muncul lagi. Tapi tidak ini tidak boleh .
“sekarang di café bluebigs” ku balas dengan cepat .
30 menit kemudian kami telah duduk berhadapan di meja nomer 6 , iya ini meja favorite ku dengan sahabat ku , tetapi sekarang aku malah berhadapan dengan seseorang yang aku tak tau ada hubungan apa sebenarnya dia dengan sohib ku.
“de, aku mau kasih kamu undangan . via yang menitipkan nya , katanya aku saja yang memberikan nya padamu” ucapnya sambil melihatku
Aku heran aku rasanya tak percaya , semoga saja bukan undangan perkawinan sahabatku itu.
“kami akan menikah sabtu depan , alamat dan resepsi nya ada tertulis kok de. Via sangat berharap kamu datang katanya” ucapnya lagi yang membuat ku semakin tak percaya
Dunia ini seperti berhenti berputar atau darah ku saja yang seperti berhenti mengalir ? aku tak tau harus berucap apa . ku tahan emosi ku , ku tahan mata ini untuk tidak berkedip karena aku tau jika mata ini berkedip akan tumpah air nya. Aku sungguh tak berhak menangis aku juga tak berhak marah , aku hanya berhak bahagia atas pernikahan sahabatku. Tetapi aku tak tahan , aku masih punya rasa dengan romi dan aku kecewa atas ketidak jujuran dan ketidak terbuka nya seseorang yang sudah ku anggap sahabat selama ini.
“sebentar aku mau ke toilet” kata ku sambil menunduk dan langsung memalingkan wajah dari romi
Aku berkaca di cermin segi empat yang ada di toilet , ya tuhan apa selama ini aku salah dalam memilih teman ? aku salah dalam memilih untuk mencintai orang, tidak cinta tak bisa dipilih , cinta jatuh sesuka nya kemana dia mau . mungkin dari awal malam pementasan itu aku sudah harus melupakan romi . tapi ya tuhan , melupakan seseorang tak pernah masuk dalam pelajaran apapun , aku hanya di haruskan untuk belajar mengingat dari dahulu. Lalu siapa yang akan disalahkan ? aku yang tak berani dan tak mau menurunkan gengsi ? via ,sahabatku yang sangat aku percayai ? atau lelaki itu yang tak tahu apa- apa ? tunggu, tak tahu apa-apa ? ini yang masih menjadi teka teki , romi pasti tau , romi pasti tau sesuatu. Ku hapus air mataku , aku tak ingin menagisi keadaan yang belum dapat dicerna di logika ku. Aku keluar dari toilet ini , ku temua romi yang masih duduk di meja nomer 6 itu.
“selamat ya rom . oia tapi mengapa via tak pernah cerita padaku ya?” ucapku sok tegar
“are you seriously?” Tanya nya balik
“serius dong rom. Gimana kalo kamu aja yang cerita” sambungku lagi .
“jadi gini nih ,sehabis malam di gelangga itu via nginvite pin aku , aku kira ada masalah tentang pekerjaan , ternyata tidak . yaa kami lanjut terus ternyata dia anak nya baik dan menyenangkan , dia bahkan tau semua tentang aku , kesukaan ku , tempat aku ngumpul , alamat rumah ku , bahkan mantan ku yang terakhir. Aku terkejut sekaligus stersipu sipu malu , ternyata ada orang yang memerhatikan ku se detail itu” jawab romi dengan bangga nya
Aku tidak menyangka mendengar apa yang di katakan romi . itu semua kan aku yang membertitahunya kepada via . bahkan sepertinya via tidak ada menanyakan apakah romi suka pada ku dahulu.
“maaf nih rom, apa via pernah bertanya sesuatu tentang aku ?” Tanya ku dengan hati-hati
“tidak ada sebelum nya , via baru memberitahu tentang kamu ya tadi malam , yang kamu menyapa kami itu . dia baru bercerita bahwa kamu sahabatnya” jawab nya enteng
Astaga berarti via tak pernah menanyakan hal itu , bahkan via baru cerita mengenai aku tadi malam , terus selama ini aku dianggap apa ? tega sekali kamu vi . tapi aku tak bisa membencimu , karena aku masih menganggapmu sahabat, vi. Yasudah yang lalu biarkan berlalu . toh lelaki yang aku cintai ini pasti akan bahagia bersama sahabatku . aku mengikhlasnya . aku mulai melupakan nya dan berdoa agar aku lekas diberi jodoh oleh tuhan .
  Hari pernikahan via pun tiba , aku memang sudah tidak berkomunikasi dengan nya , tapi aku segan jika tak datang ke pesta pernikahan nya , ku peluk sahabatku yang sedang berdiri didepan pelaminan .
“selamat ya via, aku tau dia lebih bahagia bersamamu” bisikku sambil tersenyum tentu saja hati ini belum bisa ikut tersenyum tapi aku tau perlahan hatiku akan tersenyum kembali
“maafkan aku de” katanya sambil meneteskan air mata
“ini hari bahagia mu vi , pantas untuk kamu mengeluarkan air mata bahagia tapi tidak untuk air mata luka”ucapku lagi sambil menguatkan nya, aku saja kuat , toh kenapa dia tidak.
 Aku terus berjalan menyalami kedua orang tua nya . aku percaya ada sosok yang lebih baik lagi untuk menjadi sahabatku dan menjadi jodohku

                                       ******