Senin, 13 Oktober 2014

Sahabat - Cerita Pendek -

Dimulai ketika memasuki SMA. Kami berlima sekelas. Aku,lili,anin,farhan, dan tomi. Karena tempat duduk yang saling berdekatan, kami sering tukaran jawaban, sering disatukan dalam kelompok. Sehingga kami menjadi akrab dan 3 bulan kemudian kami bersahabat dekat. Kami selalu bersama-sama kecuali ke toilet.

" Pulang nanti, kita makan siang dulu yuk?" Ajak Tomi. Kami mengiyakan saja, sahabat ku yang satu ini memang hobi berburu kuliner, dari dia kami mengetahui tempat makan yang enak yang letaknya di dalam gang kecil.

Bel pulang sekolah berbunyi, kami menuju parkiran tempat mobilnya farhan diparkirkan. Sahabat ku yang berwajah kece ini, dia selalu menjadi supir kemana pun kami pergi, hobi nya jalan-jalan dan suka real adventure.

" Makan dimana kita ? " Suara lili memecahkan keheningan di mobil farhan.

" Di cafe u-turn aja deh li" tomi menjawab

" Gile, jauh banget mi, ntar telat kita pulang nya. Bisa bisa nyampe rumah sore nih! " Anin ambil menolak ajakan tomi

" Iyaa sih mi, yang ada kita pada dimarahi sama ortu. Yang deket-deket aja deh mi, aku menguatkan argumentasi anin.

" Ya sudah deh sil " kata tomi yang kelihatan nya sudah hambar

" Kita ke cafe deket taman kota aja ya " lanjut farhan sambil tetap focus kedepan melihat jalan yang sedikit padat.

" Aku pesen minum aja deh, I'm full nih " kata anin. Friendship ku yang berbody bohai ini emang lagi program diet. Jadi dia engga mau banyak-banyak memesan makanan. Anin ini motivator terbaikku. Disaat sahabat yang lain sudah kehabisan akal untuk menasehati ku, anin selalu punya cara untuk menangani aku. Orang yang super sabar ketika kami semua meminta pendapat kepada nya. Tetapi sayang, anin kadang tidak pede dengan berat badan nya. Padahal kalau tomi bilang Wajah anin itu mengalihkan badan nya.

Makanan dan minuman yang sudah dipesan pun datang. Tetapi makanan lili belum datang.

" Gatau apa ya, yang paling lapar itu kan aku, kenapa makanan aku paling lama datang " umpat lili kesal.

" Sudah deh, kamu makan aja dulu cemilan aku " sambut farhan sambil menyodorkan makanan.

" Kamu emang paling ngerti deh han " jawab lili sambil senyum senyum genit. Kalau yang satu ini emang mempunyai badan mungil dengan wajah yang imut-imut. Farhan paling seneng ngebecanda-in lili. Karena lili ini orang nya ge-er ran. Lili juga sangat egois, banyak yang bilang sifat egois nya karena dia anak tunggal. Jadi sangat dimanja dan selalu menang atas apapun yang dikatakan nya. Kami sahabat- sahabat super yang kata lili paling mengerti dia.

Kalau aku, orang yang paling humoris diantara mereka. Orang yang paling susah dinasehati, bukan karena keras kepala, terkadang ada beberapa nasehat yang tidak bisa masuk diakal ku ataupun tidak bisa aku lakukan. Yang selalu diandalkan mereka ketika ulangan. Bukan karena aku pintar, tetapi karena aku selalu menyiapkan kopekan.

Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Dan memasuki tahun-tahun berikutnya. Entah kenapa kami selalu berada di kelas yang sama. Mungkin karena nilai kami tidak beda jauh hehe.

Persahabatan kami makin erat ketika memasuki kelas 3. Tapi ada yang mengganjal. Lili seperti nya mulai malas bicara dengan farhan, bahkan ketika diajak makan atau pulang bareng-bareng saja lili sering menolak. Biasa nya jika ada sesuatu lili langsung cerita. Ini tidak ada. Maka aku dan anin pun punya usul untuk menanyakan nya langsung ke lili.

" Li, kamu kenapa kok sepertinya sekarang jarang berbicara dengan farhan " kami langsung to the point saja.

" Aku punya masalah dengan dia " jawab lili ketus

" Toh kalo ada masalah ya di selesain, bukan diem-diem gini" sambung ku

" Sesil, ini bukan masalah biasa, ini masalah hati. Aku takut nanti nya kalian akan menganggapku perusak persahabatan atau yang lebih parah kalian akan menceritakan keburukan ku ini pada orang lain" jawab lili sambil menahan tangis.

" Lili,kita sahabatan udah lama. Kita enggak bakal menggangap kamu sebagai perusak persahabat, kita udah bangun persahabatan ini hampir 3 tahun. Kita udah tau kamu gimana. Kita juga enggak bakal menceritakan keburukan kamu kepada orang lain. Li, sahabat bukan lah yang menceritakan mu dibelakang, tetapi sahabat ia lah yang menamparmu didepan saat kau melakukan kesalahan. Oh iya, emang keburukan apasih li? " Timpal anin sambil menasehati

" Sebenernya, aku sama farhan udah jadian dari 3 bulan yang lalu. Kami merahasiankan nya dari kalian karena kami takut kalian marah. Jadi ketika didepan kalian, kami bersikap biasa saja. Seminggu yang lalu, farhan bilang ia akan masuk universitas yang berbeda dengan pilihan ku. Tentu saja aku tidak mau dia jauh dari aku" kali ini lili tak dapat membendung air mata nya

" Ya ampun lili..." Jawab aku dan anin serempak

" Kami tak marah, malah kami senang jika kamu mendapatkan cinta mu dari persahabatan ini. Memang beberapa orang mengatakan sahabat bisa jadi pacar, tetapi mantan pacar akan susah menjadi sahabat. But, we begin with friendship, and friendship always be friendship" anin ambil bicara terlebih dahulu

" Bener apa yang di bilang anin, li. kami mendukung kalian kok, oh iya, apa tomi mengetahui ini?" Tanya ku lagi

" Sepertinya tomi tidak tau, kami sudah sepakat untuk tidak membocorkan nya kepada siapapun" jawab lili sambil mengelap air matanya

" Li, kalau kau memang mencintai farhan, biarkan ia memilih universitas yang terbaik menurutnya. Laki-laki itu tidak suka terlalu di kekang. Bisa saja yang menyuruh farhan masuk ke universitas itu adalah mamanya. Kamu mau farhan jadi anak durhaka hanya karena mengikuti kemauan mu?
Li, jika dia juga mencintaimu, dia tidak akan macem-macem di universitas itu, dia akan tetap menjaga pandangan mata dan hatinya demi perasaan dan rasa cintamu kepada nya" lanjut anin kembali

" Semua yang kamu katakan ada benarnya juga, aku sadar sekarang, aku terlalu egois untuk tetap memaksakan farhan masuk ke universitas favoritku . Kalian memang sahabat sahabat terbaikku" jawab lili sambil memeluk kami

Semenjak itu ku lihat lili tak lagi menjauhi farhan, dia sudah kembali seperti biasa dan kami pun menjalani hari-hari kami.
Hari ini pengumuman kelulusan. Syukurnya semua siswa siswi dari SMA kami lulus.

" Tujuan selanjutnya kemana sil? " Tanya tomi sambil menyeruput jus jeruknya

" Aku ingin mencoba univeristas negeri saja. Yang dekat disini saja. Tau sendiri aku tidak bisa jauh dari orang tua. Kalau kamu tom?" Tanya ku balik kepada tomi

" Aku ingin ngetes polisi. Doa kan aku masuk ya guys " jawabnya sambil tersenyum senang

" Pasti kami doakan kok " anin yang pertama menjawab

" Kalau kamu gimana nin?" Tanyaku penasaran

" Kalau aku..." Anin sedikit gugup, sungguh aku memperhatikan nya, raut wajah nya sedikit berubah

" Aku akan masuk universitas di jerman, papa ku akan pindah tugas kesana. Otomatis aku akan kuliah disana. Sangat berat rasanya meninggalkan kalian, seminggu lagi aku harus berangkat ke jerman. Kabar ini kudengar sangat mendadak, mama ku merahasiakan nya dari aku, dan baru mengatakan nya tadi malam. Mama juga bilang bahwa tempat tinggal, barang-barang, sudah disiapkan oleh perusahaan tempat papa ku bekerja disana " sambung anin lagi

Kami menangis, khususnya aku. Aku tidak bisa jika harus membayangkan aku akan jauh dari sahabat yang selama ini selalu membimbingku. Aku langsung memeluk anin yang duduk disebelahku, lili pun ikut memeluk anin. Sementara tomi dan farhan hanya memaku di tempat duduk. Hingga di mobil pun aku masih menangis. Aku tak tau dimana aku bisa mendapatkan sahabat seperti anin lagi.

Sabtu yang dijadwalkan pun tiba. Kami ikut mengantarkan anin ke bandara. Aku masih tak bisa membendung air mataku.

" Sudah dong sesil, aku pergi bukan mati. Aku masih bisa kamu hubung. Walau tangan tak mampu berjabat,tetapi komunikasi masih dapat di genggam erat sil. Kamu selalu bisa menghubungiku. Dan aku berjanji masih akan ada selalu ada buat kalian semua. Nanti aku juga bakal kembali ke indonesia kok. Nanti kita bisa ngumpul bareng-bareng lagi, iyakan guys?" Kata anin sambil tersenyum.

Aku melihat air mata yang akan tumpah disudut mata anin. Tapi sepertinya ia berusaha untuk menahan nya. Ia seperti itulah dia. Selalu tampak tegar didepan kami semua. Kulihat kesebelah kiri, lili juga menangis dibahu farhan, ah dua sejoli ini.


6 bulan berlalu setelah itu, kami berlima masih sering berkomunikasi lewat smartphone maupun media sosial. Tapi untuk berkumpul kembali rasanya tidak seutuh dulu. Hanya kampus ku dan kampus lili yang berada di kota ini walaupun kami berbeda universitas. Farhan masuk ke universitas di luar kota, memang tidak sejauh anin, sekitar 3 jam perjalanan dari kota kami. Setiap weekend, farhan sering pulang. Terkadang aku tak ingin mengganggu weekend nya farhan dan lili sehingga kami jarang berkumpul walaupun farhan di kota ini. Tomi lulus tes polisinya dan sekarang sedang pendidikan di kota yang sama dengan universitas farhan. Tapi farhan tak pernah berjumpa dengan nya karena jarak nya memang agak jauh.
Minggu depan adalah ulang tahun ku yang ke 18. 2 tahun sudah ulang tahun ku mendapat kejutan dengan kejahilan dan hadiah dari sahabat-sahabatku. Tetapi kali ini sepertinya aku hanya merayakan nya dengan keluarga ku saja.
Bukan nya aku tidak mendapat sahabat di kampusku. Tetapi 4 sahabatku itu super special dan tidak bisa digantikan dengan yang lain.

Malam itu aku sangat lelah, tidak biasanya ada jadwal kuliah pada hari sabtu. Tetapi untuk sabtu ini ada, Sekitar jam 6 sore aku sampai dirumah dan aku langsung tertidur pulas.
Aku terbangun karena suara dihandphone ku, ku lihat sebuah voice note dari tomi menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Makin lama semakin kuat, tiba-tiba pintu kamarku di ketok, ketika ku buka aku melihat anin,tomi, lili, dan farhan membawakan kue ulang tahun. Aku berfikir ini hanya mimpi... Ya ini hanya mimpi karena aku terlalu lelah...

" Selamat ulang tahun sesil" kata anin sambil memelukku

Oh tuhan, ini bukan mimpi... Ini nyata.. Ada tomi, ada lili dan farhan bahkan ada anin...

" Hhh " aku tersentak, aku terbangun pukul 23.58. Astaga aku hanya bermimpi. Aku terlalu merindukan sahabat-sahabatku. Aku menangis mengingat mereka, aku ingin mereka disini, ikut merayakan ulang tahun ku.

Hape ku berdering, ku buka ternyata voice note tomi sedang menyanyikan lagu ulang tahun. Lalu pintu kamar ku di ketok- ketok... Kali ini aku tidak bermimpi, aku menutup mata ku dan berkata aku ingin semua sahabatku ada disini.
Aku berjalan membuka pintu dan benar saja... Aku melayang ke masa SMA dimana kami semua pertama kali berjumpa. Iya, ini memang mereka. Aku berhambur memeluk anin dan tomi. Sungguh aku merindukan kalian berdua.

" Selamat ulang tahun sesil kami semua sangat merindukanmu" ungkap lili sambil mengulurkan kue ulang tahun.

" Oh god, thanks for the life, and the lovely friendships in front of me now " ucapku sebelum meniup lilin

Ternyata anin tengah libur semester dan tomi mengambil izin libur 3 hari hanya untuk memberi surprise untuk ulang tahun ku. Dan semua ini adalah ide lili dan farhan. Kalian memang sahabat-sahabat yang tak tergantikan. Sahabat yang tak terhalang oleh jarak maupun waktu. Sahabat tempat aku menemukan arti hidup dan kehidupan. Sahabat selamanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar