Senin, 17 November 2014

Cerita Pendek " Dejavu "

Belakangan ini rasanya gak asing. Jika dilihat ya selalu ada hal yang sama. Hal yang pernah aku alami sebelumnya. Semakin lama bukan nya semakin terbiasa. Aku semakin takut tetapi rasa takut ini terkalahkan juga oleh rasa penasaran. Yaa aku sangat penasaran. Apasih yang sedang aku alami. Aku jarang melamun, tetapi beberapa peristiwa tersebut pernah aku lihat sebelumnya. Aku mengingat lagi jauh kebelakang. Oh, mungkin peristiwa ini pernah menjadi mimpiku. Tunggu dulu, peristiwa ini sebelumnya lebih nyata dari mimpi. Nyata nya peristiwa ini sama dengan yang ku alami saat ini. Ahh pertanda apa ini.

Pagi itu aku terbangun dan sangat terkejut melihat jam.
" Astaga, aku bisa telat ngampus kalau bangun jam segini " ucapku saat tersadar sudah jam berapa sekarang. Aku langsung mandi dan pergi ke kampus tanpa sarapan pagi.

" Telat lagi ya ? Ngapain aja sih tiap malam, kok bisa selalu telat gini " suara rudi mengejutkan ku.

Aku melamun sepertinya. Tidak tidak. Suara rudi sudah kudengar tadi malam. Ia mengucapkan hal yang sama. Ditempat yang sama. Ku lihat jam tangan ku. Dan ternyata di jam yang sama. Dan habis ini pasti syifa datang menyapa ku.

Aku terdiam lagi tak ku hiraukan perkataan rudi barusan.

" Sel.. Selly... Dari mana aja sihh, untung aja tuh dosen datangnya telat juga. Jadi kamu engga dimarahi nya "
Ucap syifa sambil sedikit menertawaiku.

Betul saja fikirku tadi. Syifa juga mengucapkan hal yang sama. Ahh bisa gila lama-lama aku kalau terus seperti ini. Sepertinya aku butuh cara untuk mengendalikan fikiranku. Apasih yang sebetulnya terjadi.

Ku hidupkan lagu untuk menemani malamku. Ku tutup buku pelajaranku. Tadi rasanya sudah mengantuk sekali. Tetapi tak bisa juga mata ini terpejam. Kejadian-kejadian yang belakangan ini aku alami seperti pernah aku alami sebelumnya.

Aku browsing mengenai hal ini. Banyak yang muncul tentang 'Precognitive Dream' tetapi tidak sedikit pula yang menyebutkan hal ini dengan 'Deja vu'. Kata Dejavu tidak asing bagiku. Aku sudah sering mendengarkan nya. Deja vu terjadi ketika salah satu otak kita (otak kiri ataupun otak kanan) kurang cepat menerima rangsangan yang mengakibatkan otak yang satu nya lagi mengolah lebih cepat.

Di artikel lain juga ku baca bahwa, Deja vu juga adalah hal yang biasa dialami manusia. Oh bisa jadi aku mengalami Deja vu. Dan itu berarti masih batasan normal.

Aku mulai mengantuk. Aku memejamkan mata.

Ku lihat kertas berterbangan di kelas. Ternyata dosen kami sedang marah dan melemparkan semua hasil ulangan ke depan pintu kelas. Lalu ia pergi meninggalkan kami. Ku lihat seisi kelas, sebagian tidak perduli dan sebagian lagi seperti ketakutan karena hasil ulangan yang mengecewakan. Dosen ku semakin lama semakin terlihat pergi menjauhi kelas dengan langkah yang cepat. Mungkin dia memang marah dan kecewa pada kami semua. Rudi sebagai Komting kelas mengejar Dosen itu. Oh tidak, keadaan semakin runyam fikirku. Aku mengikuti Rudi mengejar Dosen ku tersebut. Dosen ku langsung ke parkiran dan memasuki mobilnya. Sambil mengegas dengan kuat Dosen tersebut ku lihat meninggal gerbang fakultas kami, dan Brraaaakkk. Mobil sang dosen menabrak pembatas jalan yang terletak ditengah jalan didepan fakultas kami.

Aku langsung terbangun...

" Kenapa muka kamu jadi pucat gitu sell. Gak bakal terjadi apa-apa kok. It's just a dream " kata syifa setelah mendangar cerita ku.

" Masuk kelas yuk, sebentar lagi dosen bakalan datang nih " ajak rudi yang datang menghampiri kami.

Ku seruput lemon tea ku dan langsung mengikuti rudi memasuki kelas. Aku semakin tidak tenang. Ku lihat jam dinding, 5 menit lagi dosen ku masuk. Aku gelisah, aku tak tau harus berbuat apa. Tetapi sepertinya aku harus menceritakan mimpi ku pada dosen ku agar ia lebih waspada, aku takut jika mimpi ku itu sama dengan mimpi-mimpi ku yang sebelumnya telah menjadi kenyataan.

Sang dosen yang di tunggu-tunggu pun datang, ia membawa tumpukan kertas hasil ulangan kami. Aku harus berani. Ketika ia sudah duduk dikursinya, aku mengumpulkan tenaga dan berusaha untuk tenang. Aku menghampiri dosen ku. Aku menceritakan mimpiku tadi malam.
Aku hanya mengingkan agar ia lebih waspada, tetapi mungkin aku mennyampaikan nya dengan salah. Dosenku malah langsung berdiri dan memarahiku.

" Bilang saja jika kamu tidak mau bapak masuk kekelas kalian lagi! Atau jangan-jangan kamu sengaja menakut-nakuti bapak! Haa katakan saja! Mungkin juga kamu sudah bosan dengan pelajaran bapak " semprot dosenku dengan amarah kepadaku.

Lantas dosen itu menyampakkan tumpukan kertas ulangan itu kedepan pintu kelas. Dan semua yang terjadi selanjutnya seperti yang ada di mimpiku. Dosenku yang pergi meninggalkan kelas, Rudi yang mengejar dosenku, aku yang ikut membuntuti rudi dari belakang hingga tabrakan yang menyebabkan dosen ku meninggal.

Aku sangat shok. Astaga aku tak menyangka hal tersebut akan benar-benar terjadi. Aku sempat tidak masuk kampus hingga beberapa hari. Tetapi setelah kejadian itu. Aku tak lagi mengalami mimpi yang menjadi kenyataan. Hidupku seperti lebih tenang. Aku tak lagi dihantui mimpi-mimpi yang aneh.

Hingga hari ini aku berada dikantin, tetapi tunggu... Yang kulihat dikantin pada hari ini sama dengan mimpiku ketika satu malam setelah kepergian dosen ku. Hampir 2 tahun yang lalu. Ahh aku menipis fikiran ku. Tidak, mungkin aku hanya kurang istirahat tadi malam. Ku lihat syifa dan rudi berjalan mendatangi. Ini percis seperti mimpi 2 tahun yang lalu. Dan ini sangat percis. Aku mulai takut dan langsung berteriak hingga orang-orang dikantin melihatku. Syifa lari kearahku dan mencoba menanyakan hal apa yang terjadi. Ia menyuruhku untuk duduk dan menenangkan diri sambil memberi minuman... Seketika aku lupa, ending seperti apa mimpi ku pada malam itu.

Aku bisa kembali tenang. Syifa membantuku untuk duduk dan memeberikan aku minum. Aku menenangkan diri. Hal yang sama seperti mimpiku itu. Tetapi kali ini dengan rentang waktu yang panjang. Sepertinya aku memang belum terlepas dari mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar