Senin, 19 Juni 2017

Genre Indie campur Rock, jadilah Swurf Band

Bicara indie; santai tenang damai, gimana kalau indie di campur Rock? Pernah terfikir? Gak asing bagi beberapa orang penyuka musik, genre yang berasal dari rock alternative ini mulai booming di barat pada awal 80'an. Di indonesia mulai masuk awal 90an, dan mulai berkembang sampai sekarang.  Hal ini pula lah yang membawa 4 mahasiswa kota Medan bersemangat untuk membentuk band bergenre Indie Rock.
Band yang terbentuk pada 22 Desember 2016 ini beranggotakan 4 remaja yang kreatif Muhammad Syarfan Khair Akbar atau yang akrab disapa Nunu sebagai Vokalis, Javier Warganda alias Jeje sebagai Bassis, dan Muhammad Imam sebagai Gitaris dan Muhammad Fadhil sebagai Drummer. kehadiran mereka diindsutri musik medan dan meramaikan band indie yang ada dikota medan“ kami buat lagu ini sama – sama dan yang buatmusiknya itu bang jeje terus abis itu kami isi liriknya jadi kamibuat musiknya dulu “. Begitu kata nunu vokalis swurf band ketika ditanya proses pembuatan lagu mereka. . Single pertamamereka ini cukup menarik karena swurf mengatakan lagu inibertemakan imajinatif. “lagu ini bercerita tentang anak kecilyang terkena tindakan asusiladalstons disini maksudnya adalahsetan tetapi yang berupa manusiaMaksud dari setan itu adalahsifat manusia itu sendiri”. imbuh nunu vokalis Swurf. Lagumereka juga sudah resmi di rilis di akun instagram merekadengan nama “SWURF_BAND”. Kini lagu mereka dapatdidengar di soundcloud Swurf – Dalstons Fantasy.
Mereka pernah menjadi salah satu pengisi acara yang diselenggarakan oleh jurusan Teknik industri USU pada tanggal 30 April 2017. Dari serangkaian acara yang telah diisi olehswurf diatas mereka juga diundang untuk mengisi acara di Cafe OLD TIME KOPI THUA yang berada di jalan Ringroad GagakHitam, MedanSWURF Band sendiri juga sudah sering tampil dibeberapa acara di Kota Medan seperti menjadi Band pembuka pada saat acara  Medan Local Market x Businnes Work Project di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. Selain itu Swurf Band juga beberapa kali menjadi pengisi acara di berbagai acara Pentas Seni di sekolah-sekolah, seperti acara pentas seni di SMA Negeri 2 Medan dan di SMA Harapan 3 Medan. Swurf Band juga pernah menjadi pengisi acara di beberapa Cafe di kota Medan seperti  menjadi pengisi acara di Rock Coffe dalam acara Stoner Swamp. 

Selasa, 22 Desember 2015

Bicaralah, kalau kau mau



Aku salah ketika memaksamu berbicara
Aku lupa tentang hak untuk diam
Aku benci melihat kau berurai air mata tapi tak berkata
Aku masih bisa jadi bahu untuk mu bersandar
Aku masih terbuka untuk mendengar cerita-cerita mu
Tapi mengapa kau tetap diam? Diam mu diam ku, tapi aku tak diam. Aku tetap memaksamu. Lelah ? Kau tahu aku tak pernah lelah untuk mu. Kau tahu aku selalu berusaha berdiri di runcingan ujung jurang demi mu. Demi suara mu, demi perkataanmu, demi penjelasanmu. Aku masih memohon mu untuk bicara.

Apa susahnya mengangkat bibir mengeluarkan kata-kata? Atau kau butuh pelukan penenang agar kau berbicara. Aku tak mau salah berprilaku, ku biarkan kau menatapi ku seperti srigala yang baru saja melolong merobek gelapnya malam. Matanya membelalak bulat tapi menatap kosong. Seperti itulah dirimu.
Atau mungkin kau ingin berteriak seperti sang srigala? Ku persilahkan, biar kita, biar hanya aku dan kau yang mendengar jeritan itu. Biar hilang benci mu, biar lega hatiku. Maka berbicalah sayangku.

Bicaralah



Bicaralah

Bicaralah karena tak semua orang mendengarmu
Bicaralah karena tak semua orang menebakmu
Bicaralah karena tak semua orang mengertimu

Jangan takut tak didengar, akan selalu ada telinga untuk mendengar
Jangan takut tak dimengerti, karena otak punya porsinya tersendiri
Jangan takut salah, kau tak kan pernah tau ketika kau tak pernah mencoba berbicara

Bicaralah, ada yang khawatir dengan seribu bungkam mu
Bicaralah, ada yang takut kau bisu karena tak mendengar suaramu
Bicaralah, ada yang benci menebak apa yang kau rasakan sekarang

Aku lah itu
Aku yang khawatir dengan seribu bungkam mu yang tak bersuara seperti membisu.
Aku yang selalu ada untuk mendengar keluh kesahmu tentang bagaimana kau lewati hari ini, otak ku yang akan terus berusaha untuk mengertimu, dan aku yang selalu memaafkan kesalahanmu.
Aku yang setia disini untuk mendengarkan mu, aku yang terlalu benci untuk menebak gumpalan daging merah muda di kepala mu, aku yang tau bahwa aku dapat mengerti kau.

Bicaralah sayang, kita bisa selesaikan masalah ini bersama. Masalahmu yang terlalu pelik kau hadapi sendiri. Tapi aku tahu, masalah ku karena diam mu membuat hidupku lebih pahit daripada yang kau tahu, maka bicaralah.

Senin, 17 November 2014

Cerita Pendek " Dejavu "

Belakangan ini rasanya gak asing. Jika dilihat ya selalu ada hal yang sama. Hal yang pernah aku alami sebelumnya. Semakin lama bukan nya semakin terbiasa. Aku semakin takut tetapi rasa takut ini terkalahkan juga oleh rasa penasaran. Yaa aku sangat penasaran. Apasih yang sedang aku alami. Aku jarang melamun, tetapi beberapa peristiwa tersebut pernah aku lihat sebelumnya. Aku mengingat lagi jauh kebelakang. Oh, mungkin peristiwa ini pernah menjadi mimpiku. Tunggu dulu, peristiwa ini sebelumnya lebih nyata dari mimpi. Nyata nya peristiwa ini sama dengan yang ku alami saat ini. Ahh pertanda apa ini.

Pagi itu aku terbangun dan sangat terkejut melihat jam.
" Astaga, aku bisa telat ngampus kalau bangun jam segini " ucapku saat tersadar sudah jam berapa sekarang. Aku langsung mandi dan pergi ke kampus tanpa sarapan pagi.

" Telat lagi ya ? Ngapain aja sih tiap malam, kok bisa selalu telat gini " suara rudi mengejutkan ku.

Aku melamun sepertinya. Tidak tidak. Suara rudi sudah kudengar tadi malam. Ia mengucapkan hal yang sama. Ditempat yang sama. Ku lihat jam tangan ku. Dan ternyata di jam yang sama. Dan habis ini pasti syifa datang menyapa ku.

Aku terdiam lagi tak ku hiraukan perkataan rudi barusan.

" Sel.. Selly... Dari mana aja sihh, untung aja tuh dosen datangnya telat juga. Jadi kamu engga dimarahi nya "
Ucap syifa sambil sedikit menertawaiku.

Betul saja fikirku tadi. Syifa juga mengucapkan hal yang sama. Ahh bisa gila lama-lama aku kalau terus seperti ini. Sepertinya aku butuh cara untuk mengendalikan fikiranku. Apasih yang sebetulnya terjadi.

Ku hidupkan lagu untuk menemani malamku. Ku tutup buku pelajaranku. Tadi rasanya sudah mengantuk sekali. Tetapi tak bisa juga mata ini terpejam. Kejadian-kejadian yang belakangan ini aku alami seperti pernah aku alami sebelumnya.

Aku browsing mengenai hal ini. Banyak yang muncul tentang 'Precognitive Dream' tetapi tidak sedikit pula yang menyebutkan hal ini dengan 'Deja vu'. Kata Dejavu tidak asing bagiku. Aku sudah sering mendengarkan nya. Deja vu terjadi ketika salah satu otak kita (otak kiri ataupun otak kanan) kurang cepat menerima rangsangan yang mengakibatkan otak yang satu nya lagi mengolah lebih cepat.

Di artikel lain juga ku baca bahwa, Deja vu juga adalah hal yang biasa dialami manusia. Oh bisa jadi aku mengalami Deja vu. Dan itu berarti masih batasan normal.

Aku mulai mengantuk. Aku memejamkan mata.

Ku lihat kertas berterbangan di kelas. Ternyata dosen kami sedang marah dan melemparkan semua hasil ulangan ke depan pintu kelas. Lalu ia pergi meninggalkan kami. Ku lihat seisi kelas, sebagian tidak perduli dan sebagian lagi seperti ketakutan karena hasil ulangan yang mengecewakan. Dosen ku semakin lama semakin terlihat pergi menjauhi kelas dengan langkah yang cepat. Mungkin dia memang marah dan kecewa pada kami semua. Rudi sebagai Komting kelas mengejar Dosen itu. Oh tidak, keadaan semakin runyam fikirku. Aku mengikuti Rudi mengejar Dosen ku tersebut. Dosen ku langsung ke parkiran dan memasuki mobilnya. Sambil mengegas dengan kuat Dosen tersebut ku lihat meninggal gerbang fakultas kami, dan Brraaaakkk. Mobil sang dosen menabrak pembatas jalan yang terletak ditengah jalan didepan fakultas kami.

Aku langsung terbangun...

" Kenapa muka kamu jadi pucat gitu sell. Gak bakal terjadi apa-apa kok. It's just a dream " kata syifa setelah mendangar cerita ku.

" Masuk kelas yuk, sebentar lagi dosen bakalan datang nih " ajak rudi yang datang menghampiri kami.

Ku seruput lemon tea ku dan langsung mengikuti rudi memasuki kelas. Aku semakin tidak tenang. Ku lihat jam dinding, 5 menit lagi dosen ku masuk. Aku gelisah, aku tak tau harus berbuat apa. Tetapi sepertinya aku harus menceritakan mimpi ku pada dosen ku agar ia lebih waspada, aku takut jika mimpi ku itu sama dengan mimpi-mimpi ku yang sebelumnya telah menjadi kenyataan.

Sang dosen yang di tunggu-tunggu pun datang, ia membawa tumpukan kertas hasil ulangan kami. Aku harus berani. Ketika ia sudah duduk dikursinya, aku mengumpulkan tenaga dan berusaha untuk tenang. Aku menghampiri dosen ku. Aku menceritakan mimpiku tadi malam.
Aku hanya mengingkan agar ia lebih waspada, tetapi mungkin aku mennyampaikan nya dengan salah. Dosenku malah langsung berdiri dan memarahiku.

" Bilang saja jika kamu tidak mau bapak masuk kekelas kalian lagi! Atau jangan-jangan kamu sengaja menakut-nakuti bapak! Haa katakan saja! Mungkin juga kamu sudah bosan dengan pelajaran bapak " semprot dosenku dengan amarah kepadaku.

Lantas dosen itu menyampakkan tumpukan kertas ulangan itu kedepan pintu kelas. Dan semua yang terjadi selanjutnya seperti yang ada di mimpiku. Dosenku yang pergi meninggalkan kelas, Rudi yang mengejar dosenku, aku yang ikut membuntuti rudi dari belakang hingga tabrakan yang menyebabkan dosen ku meninggal.

Aku sangat shok. Astaga aku tak menyangka hal tersebut akan benar-benar terjadi. Aku sempat tidak masuk kampus hingga beberapa hari. Tetapi setelah kejadian itu. Aku tak lagi mengalami mimpi yang menjadi kenyataan. Hidupku seperti lebih tenang. Aku tak lagi dihantui mimpi-mimpi yang aneh.

Hingga hari ini aku berada dikantin, tetapi tunggu... Yang kulihat dikantin pada hari ini sama dengan mimpiku ketika satu malam setelah kepergian dosen ku. Hampir 2 tahun yang lalu. Ahh aku menipis fikiran ku. Tidak, mungkin aku hanya kurang istirahat tadi malam. Ku lihat syifa dan rudi berjalan mendatangi. Ini percis seperti mimpi 2 tahun yang lalu. Dan ini sangat percis. Aku mulai takut dan langsung berteriak hingga orang-orang dikantin melihatku. Syifa lari kearahku dan mencoba menanyakan hal apa yang terjadi. Ia menyuruhku untuk duduk dan menenangkan diri sambil memberi minuman... Seketika aku lupa, ending seperti apa mimpi ku pada malam itu.

Aku bisa kembali tenang. Syifa membantuku untuk duduk dan memeberikan aku minum. Aku menenangkan diri. Hal yang sama seperti mimpiku itu. Tetapi kali ini dengan rentang waktu yang panjang. Sepertinya aku memang belum terlepas dari mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan ini...

Senin, 13 Oktober 2014

Sahabat - Cerita Pendek -

Dimulai ketika memasuki SMA. Kami berlima sekelas. Aku,lili,anin,farhan, dan tomi. Karena tempat duduk yang saling berdekatan, kami sering tukaran jawaban, sering disatukan dalam kelompok. Sehingga kami menjadi akrab dan 3 bulan kemudian kami bersahabat dekat. Kami selalu bersama-sama kecuali ke toilet.

" Pulang nanti, kita makan siang dulu yuk?" Ajak Tomi. Kami mengiyakan saja, sahabat ku yang satu ini memang hobi berburu kuliner, dari dia kami mengetahui tempat makan yang enak yang letaknya di dalam gang kecil.

Bel pulang sekolah berbunyi, kami menuju parkiran tempat mobilnya farhan diparkirkan. Sahabat ku yang berwajah kece ini, dia selalu menjadi supir kemana pun kami pergi, hobi nya jalan-jalan dan suka real adventure.

" Makan dimana kita ? " Suara lili memecahkan keheningan di mobil farhan.

" Di cafe u-turn aja deh li" tomi menjawab

" Gile, jauh banget mi, ntar telat kita pulang nya. Bisa bisa nyampe rumah sore nih! " Anin ambil menolak ajakan tomi

" Iyaa sih mi, yang ada kita pada dimarahi sama ortu. Yang deket-deket aja deh mi, aku menguatkan argumentasi anin.

" Ya sudah deh sil " kata tomi yang kelihatan nya sudah hambar

" Kita ke cafe deket taman kota aja ya " lanjut farhan sambil tetap focus kedepan melihat jalan yang sedikit padat.

" Aku pesen minum aja deh, I'm full nih " kata anin. Friendship ku yang berbody bohai ini emang lagi program diet. Jadi dia engga mau banyak-banyak memesan makanan. Anin ini motivator terbaikku. Disaat sahabat yang lain sudah kehabisan akal untuk menasehati ku, anin selalu punya cara untuk menangani aku. Orang yang super sabar ketika kami semua meminta pendapat kepada nya. Tetapi sayang, anin kadang tidak pede dengan berat badan nya. Padahal kalau tomi bilang Wajah anin itu mengalihkan badan nya.

Makanan dan minuman yang sudah dipesan pun datang. Tetapi makanan lili belum datang.

" Gatau apa ya, yang paling lapar itu kan aku, kenapa makanan aku paling lama datang " umpat lili kesal.

" Sudah deh, kamu makan aja dulu cemilan aku " sambut farhan sambil menyodorkan makanan.

" Kamu emang paling ngerti deh han " jawab lili sambil senyum senyum genit. Kalau yang satu ini emang mempunyai badan mungil dengan wajah yang imut-imut. Farhan paling seneng ngebecanda-in lili. Karena lili ini orang nya ge-er ran. Lili juga sangat egois, banyak yang bilang sifat egois nya karena dia anak tunggal. Jadi sangat dimanja dan selalu menang atas apapun yang dikatakan nya. Kami sahabat- sahabat super yang kata lili paling mengerti dia.

Kalau aku, orang yang paling humoris diantara mereka. Orang yang paling susah dinasehati, bukan karena keras kepala, terkadang ada beberapa nasehat yang tidak bisa masuk diakal ku ataupun tidak bisa aku lakukan. Yang selalu diandalkan mereka ketika ulangan. Bukan karena aku pintar, tetapi karena aku selalu menyiapkan kopekan.

Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Dan memasuki tahun-tahun berikutnya. Entah kenapa kami selalu berada di kelas yang sama. Mungkin karena nilai kami tidak beda jauh hehe.

Persahabatan kami makin erat ketika memasuki kelas 3. Tapi ada yang mengganjal. Lili seperti nya mulai malas bicara dengan farhan, bahkan ketika diajak makan atau pulang bareng-bareng saja lili sering menolak. Biasa nya jika ada sesuatu lili langsung cerita. Ini tidak ada. Maka aku dan anin pun punya usul untuk menanyakan nya langsung ke lili.

" Li, kamu kenapa kok sepertinya sekarang jarang berbicara dengan farhan " kami langsung to the point saja.

" Aku punya masalah dengan dia " jawab lili ketus

" Toh kalo ada masalah ya di selesain, bukan diem-diem gini" sambung ku

" Sesil, ini bukan masalah biasa, ini masalah hati. Aku takut nanti nya kalian akan menganggapku perusak persahabatan atau yang lebih parah kalian akan menceritakan keburukan ku ini pada orang lain" jawab lili sambil menahan tangis.

" Lili,kita sahabatan udah lama. Kita enggak bakal menggangap kamu sebagai perusak persahabat, kita udah bangun persahabatan ini hampir 3 tahun. Kita udah tau kamu gimana. Kita juga enggak bakal menceritakan keburukan kamu kepada orang lain. Li, sahabat bukan lah yang menceritakan mu dibelakang, tetapi sahabat ia lah yang menamparmu didepan saat kau melakukan kesalahan. Oh iya, emang keburukan apasih li? " Timpal anin sambil menasehati

" Sebenernya, aku sama farhan udah jadian dari 3 bulan yang lalu. Kami merahasiankan nya dari kalian karena kami takut kalian marah. Jadi ketika didepan kalian, kami bersikap biasa saja. Seminggu yang lalu, farhan bilang ia akan masuk universitas yang berbeda dengan pilihan ku. Tentu saja aku tidak mau dia jauh dari aku" kali ini lili tak dapat membendung air mata nya

" Ya ampun lili..." Jawab aku dan anin serempak

" Kami tak marah, malah kami senang jika kamu mendapatkan cinta mu dari persahabatan ini. Memang beberapa orang mengatakan sahabat bisa jadi pacar, tetapi mantan pacar akan susah menjadi sahabat. But, we begin with friendship, and friendship always be friendship" anin ambil bicara terlebih dahulu

" Bener apa yang di bilang anin, li. kami mendukung kalian kok, oh iya, apa tomi mengetahui ini?" Tanya ku lagi

" Sepertinya tomi tidak tau, kami sudah sepakat untuk tidak membocorkan nya kepada siapapun" jawab lili sambil mengelap air matanya

" Li, kalau kau memang mencintai farhan, biarkan ia memilih universitas yang terbaik menurutnya. Laki-laki itu tidak suka terlalu di kekang. Bisa saja yang menyuruh farhan masuk ke universitas itu adalah mamanya. Kamu mau farhan jadi anak durhaka hanya karena mengikuti kemauan mu?
Li, jika dia juga mencintaimu, dia tidak akan macem-macem di universitas itu, dia akan tetap menjaga pandangan mata dan hatinya demi perasaan dan rasa cintamu kepada nya" lanjut anin kembali

" Semua yang kamu katakan ada benarnya juga, aku sadar sekarang, aku terlalu egois untuk tetap memaksakan farhan masuk ke universitas favoritku . Kalian memang sahabat sahabat terbaikku" jawab lili sambil memeluk kami

Semenjak itu ku lihat lili tak lagi menjauhi farhan, dia sudah kembali seperti biasa dan kami pun menjalani hari-hari kami.
Hari ini pengumuman kelulusan. Syukurnya semua siswa siswi dari SMA kami lulus.

" Tujuan selanjutnya kemana sil? " Tanya tomi sambil menyeruput jus jeruknya

" Aku ingin mencoba univeristas negeri saja. Yang dekat disini saja. Tau sendiri aku tidak bisa jauh dari orang tua. Kalau kamu tom?" Tanya ku balik kepada tomi

" Aku ingin ngetes polisi. Doa kan aku masuk ya guys " jawabnya sambil tersenyum senang

" Pasti kami doakan kok " anin yang pertama menjawab

" Kalau kamu gimana nin?" Tanyaku penasaran

" Kalau aku..." Anin sedikit gugup, sungguh aku memperhatikan nya, raut wajah nya sedikit berubah

" Aku akan masuk universitas di jerman, papa ku akan pindah tugas kesana. Otomatis aku akan kuliah disana. Sangat berat rasanya meninggalkan kalian, seminggu lagi aku harus berangkat ke jerman. Kabar ini kudengar sangat mendadak, mama ku merahasiakan nya dari aku, dan baru mengatakan nya tadi malam. Mama juga bilang bahwa tempat tinggal, barang-barang, sudah disiapkan oleh perusahaan tempat papa ku bekerja disana " sambung anin lagi

Kami menangis, khususnya aku. Aku tidak bisa jika harus membayangkan aku akan jauh dari sahabat yang selama ini selalu membimbingku. Aku langsung memeluk anin yang duduk disebelahku, lili pun ikut memeluk anin. Sementara tomi dan farhan hanya memaku di tempat duduk. Hingga di mobil pun aku masih menangis. Aku tak tau dimana aku bisa mendapatkan sahabat seperti anin lagi.

Sabtu yang dijadwalkan pun tiba. Kami ikut mengantarkan anin ke bandara. Aku masih tak bisa membendung air mataku.

" Sudah dong sesil, aku pergi bukan mati. Aku masih bisa kamu hubung. Walau tangan tak mampu berjabat,tetapi komunikasi masih dapat di genggam erat sil. Kamu selalu bisa menghubungiku. Dan aku berjanji masih akan ada selalu ada buat kalian semua. Nanti aku juga bakal kembali ke indonesia kok. Nanti kita bisa ngumpul bareng-bareng lagi, iyakan guys?" Kata anin sambil tersenyum.

Aku melihat air mata yang akan tumpah disudut mata anin. Tapi sepertinya ia berusaha untuk menahan nya. Ia seperti itulah dia. Selalu tampak tegar didepan kami semua. Kulihat kesebelah kiri, lili juga menangis dibahu farhan, ah dua sejoli ini.


6 bulan berlalu setelah itu, kami berlima masih sering berkomunikasi lewat smartphone maupun media sosial. Tapi untuk berkumpul kembali rasanya tidak seutuh dulu. Hanya kampus ku dan kampus lili yang berada di kota ini walaupun kami berbeda universitas. Farhan masuk ke universitas di luar kota, memang tidak sejauh anin, sekitar 3 jam perjalanan dari kota kami. Setiap weekend, farhan sering pulang. Terkadang aku tak ingin mengganggu weekend nya farhan dan lili sehingga kami jarang berkumpul walaupun farhan di kota ini. Tomi lulus tes polisinya dan sekarang sedang pendidikan di kota yang sama dengan universitas farhan. Tapi farhan tak pernah berjumpa dengan nya karena jarak nya memang agak jauh.
Minggu depan adalah ulang tahun ku yang ke 18. 2 tahun sudah ulang tahun ku mendapat kejutan dengan kejahilan dan hadiah dari sahabat-sahabatku. Tetapi kali ini sepertinya aku hanya merayakan nya dengan keluarga ku saja.
Bukan nya aku tidak mendapat sahabat di kampusku. Tetapi 4 sahabatku itu super special dan tidak bisa digantikan dengan yang lain.

Malam itu aku sangat lelah, tidak biasanya ada jadwal kuliah pada hari sabtu. Tetapi untuk sabtu ini ada, Sekitar jam 6 sore aku sampai dirumah dan aku langsung tertidur pulas.
Aku terbangun karena suara dihandphone ku, ku lihat sebuah voice note dari tomi menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Makin lama semakin kuat, tiba-tiba pintu kamarku di ketok, ketika ku buka aku melihat anin,tomi, lili, dan farhan membawakan kue ulang tahun. Aku berfikir ini hanya mimpi... Ya ini hanya mimpi karena aku terlalu lelah...

" Selamat ulang tahun sesil" kata anin sambil memelukku

Oh tuhan, ini bukan mimpi... Ini nyata.. Ada tomi, ada lili dan farhan bahkan ada anin...

" Hhh " aku tersentak, aku terbangun pukul 23.58. Astaga aku hanya bermimpi. Aku terlalu merindukan sahabat-sahabatku. Aku menangis mengingat mereka, aku ingin mereka disini, ikut merayakan ulang tahun ku.

Hape ku berdering, ku buka ternyata voice note tomi sedang menyanyikan lagu ulang tahun. Lalu pintu kamar ku di ketok- ketok... Kali ini aku tidak bermimpi, aku menutup mata ku dan berkata aku ingin semua sahabatku ada disini.
Aku berjalan membuka pintu dan benar saja... Aku melayang ke masa SMA dimana kami semua pertama kali berjumpa. Iya, ini memang mereka. Aku berhambur memeluk anin dan tomi. Sungguh aku merindukan kalian berdua.

" Selamat ulang tahun sesil kami semua sangat merindukanmu" ungkap lili sambil mengulurkan kue ulang tahun.

" Oh god, thanks for the life, and the lovely friendships in front of me now " ucapku sebelum meniup lilin

Ternyata anin tengah libur semester dan tomi mengambil izin libur 3 hari hanya untuk memberi surprise untuk ulang tahun ku. Dan semua ini adalah ide lili dan farhan. Kalian memang sahabat-sahabat yang tak tergantikan. Sahabat yang tak terhalang oleh jarak maupun waktu. Sahabat tempat aku menemukan arti hidup dan kehidupan. Sahabat selamanya...